BACA JUGA: NIA dan TAT Membangkitkan Kembali 'Amazing Thailand'
Sementara itu, perdagangan intra-Asia secara diam-diam telah menjadi tulang punggung perdagangan global, dengan rute Asia-ke-Asia kini membentuk bagian terbesar dari perdagangan dunia. Seiring kawasan ini beralih ke dalam, bukan dalam isolasi, tetapi dalam kolaborasi yang saling memperkuat, Asia di luar Tiongkok diproyeksikan akan memberikan kontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan global daripada Amerika Serikat dan Eropa gabungan.
Sektor properti, yang sering dianggap sebagai cerminan sentimen ekonomi, menceritakan kisah yang serupa. Volume transaksi di seluruh Asia kurang fluktuatif dibandingkan di pasar Barat, dan harga tetap lebih stabil, menawarkan profil pengembalian yang dapat diprediksi. Kendala pasokan, biaya konstruksi yang tinggi, dan posisi harga terendah dalam satu dekade relatif terhadap tren jangka panjang menciptakan apa yang hanya dapat digambarkan sebagai peluang masuk yang luar biasa.
Mengapa Modal Mengalir ke Vietnam?
Jika lintasan perkembangan Asia dapat dirangkum dalam satu gagasan, itu adalah awal dari Kebangkitan Nilai, peningkatan struktural dalam nilai aset jangka panjang, yang didorong oleh demografi, kebijakan, dan integrasi ekonomi, bukan spekulasi.
Dari narasi benua ini muncullah Vietnam, sebuah negara yang perkembangannya semakin tak bisa diabaikan. Selama dekade terakhir, Vietnam telah bertransformasi dari bintang yang sedang naik daun menjadi daya tarik bagi investor global. Diversifikasi rantai pasokan telah mempercepat perannya sebagai pusat manufaktur dan logistik. Bahkan dengan pergeseran tarif global, sektor logistik Vietnam terus berkembang dalam hal kecanggihan, efisiensi, dan relevansi internasional. Profil demografisnya, yang ditandai dengan usia rata-rata yang lebih muda beberapa tahun dibandingkan China, menawarkan dividen demografis yang telah dinikmati oleh banyak ekonomi Asia. Dan seiring dengan pertumbuhan tulang punggung digital Asia Tenggara, Vietnam melangkah ke sorotan sebagai salah satu pasar pusat data utama berikutnya di kawasan ini, sebuah penanda kedalaman industri di masa depan.
Kota Ho Chi Minh, khususnya, telah memasuki babak baru. Posisinya di antara kota-kota Asia-Pasifik untuk investasi dan pembangunan terus meningkat, mencerminkan tidak hanya ketahanan ekonomi makro tetapi juga kepercayaan modal global. Kota ini telah menjadi perbatasan simbolis, sebuah metropolis yang sedang berkembang di mana garis besar Asia modern sedang digambar ulang.
BACA JUGA:Keajaiban Natal di Hari Raya: Coca-Cola Jembatani Jarak