CAN GIO, VIETNAM, Radarseluma.Disway.id - Pada tahun 2024, ketika Hines merilis laporan pentingnya Why Asia Now, pesannya sederhana namun mendalam: Kisah pertumbuhan paling menarik di dunia bergeser ke arah timur. Pada saat itu, pasar global bergejolak tetapi masih dapat diprediksi.
BACA JUGA:Sabtu Malam 27 Desember 2026, Belungguk Point akan Diresmikan, Ada Penutupan Jalur
BACA JUGA:BKPSDM Seluma Hadirkan Layanan Perubahan Data dan Konsultasi PPPK bagi ASN
Setahun kemudian, lanskap ekonomi telah berubah menjadi sesuatu yang jauh lebih kompleks, dipenuhi dengan guncangan tarif, inflasi yang terus-menerus, kenaikan imbal hasil obligasi, dan penurunan proyeksi pertumbuhan di seluruh kekuatan ekonomi tradisional. Dunia terasa seperti bergerak melalui saluran sempit, diterpa gelombang dari segala arah. Namun, di tengah semua kebisingan itu, Asia tidak hanya mempertahankan posisinya tetapi juga melangkah maju dengan kejelasan dan kepercayaan diri yang sulit ditandingi oleh kawasan lain.
Mengapa Asia Sekarang: Era Baru Ketahanan, Pertumbuhan, dan Peluang
Kekuatan-kekuatan yang membentuk kebangkitan Asia telah mengumpulkan momentum selama beberapa dekade. Apa yang kita saksikan sekarang adalah konvergensi dari kekuatan-kekuatan tersebut. Asia tidak hanya beradaptasi dengan volatilitas global, tetapi juga mendefinisikan kembali fondasi ketahanan dan pertumbuhan. Ekonominya menjadi lebih kaya, lebih kuat, dan lebih mandiri, dan pasar propertinya mengungkapkan berbagai peluang yang telah ditunggu-tunggu oleh investor jangka panjang selama bertahun-tahun.
Gambaran jangka pendek, meskipun penuh tantangan, menggarisbawahi ketahanan ini. Tarif memiliki efek yang tidak merata, dan negara-negara dengan mesin ekonomi domestik yang kuat seperti Australia mampu menyerap guncangan dengan sangat mudah.
Namun, justru dalam perspektif jangka panjanglah gambaran sebenarnya tentang perkembangan Asia. Populasi usia kerja dan kelas menengah di kawasan ini telah berkembang dengan sangat pesat, membuka jalan bagi dinamika yang didorong oleh konsumsi selama beberapa dekade mendatang. Tingkat pendidikan meningkat, sektor jasa berkembang pesat, dan kemampuan manufaktur terus meningkat dalam rantai nilai.