BACA JUGA: BSI Salurkan Pembiayaan untuk Pembangunan Dapur SPPG, bentuk DUkungan MBG
Bisnis-bisnis yang menggunakan AI mendapati bahwa AI sudah memberikan manfaat, terutama peningkatan produktivitas, peningkatan pengalaman karyawan -– seperti mengurangi tugas rutin dan memungkinkan fokus pada prioritas strategis -– dan peningkatan akurasi dan efisiensi tugas-tugas berulang.
Responden survei menyebutkan biaya implementasi yang tinggi, keterbatasan literasi teknologi dalam dewan dan manajemen senior, serta kekurangan talenta teknologi sebagai hambatan utama dalam adopsi teknologi.
"Bisnis Malaysia harus memprioritaskan penguatan kapabilitas teknologi para pemimpin senior. Meskipun survei kami menunjukkan bahwa Malaysia tidak jauh tertinggal dari negara-negara terdepan dalam adopsi digital, tanpa nada yang lebih jelas dari para petinggi, negara ini dapat semakin tertinggal dari pesaing regional dan global dalam hal kematangan digital," ujar Priya.
Pemerintah Malaysia berkomitmen untuk memposisikan negaranya sebagai ekonomi yang digerakkan oleh AI, dengan
Strategi keamanan siber yang lemah membuat bisnis rentan, AI menyeimbangkan peningkatan efisiensi dan mempertahankan keahlian manusia yang akan diajukan di Parlemen pada bulan Desember.
Dengan latar belakang ini, Priya menekankan: "Semakin matangnya teknologi seperti AI mempercepat transformasi bisnis. Perangkat AI menyederhanakan tugas-tugas yang berulang dan meningkatkan produktivitas di seluruh organisasi."
BACA JUGA:Huawei Luncurkan Fitur Penginderaan Perimeter Cerdas Baru, Solusi Gardu Induk Cerdas di CEPSI 2025
BACA JUGA: 150 KK UPT SP III Pagar Banyu Ajukan Pemekaran jadi Desa Definitif
Meskipun potensi AI sangat besar, ia tidak dapat menggantikan kecerdasan manusia. Seiring meningkatnya adopsi, bisnis harus menyeimbangkan antara memanfaatkan kemajuan teknologi sambil mempertahankan dan memanfaatkan keahlian manusia dengan lebih baik.