Kisah Rasulullah SAW Menyembuhkan dengan Doa

Senin 27-10-2025,11:02 WIB
Reporter : juliirawan
Editor : juliirawan

Doa ini menjadi salah satu doa ruqyah paling populer yang diajarkan Rasulullah SAW. Beliau membaca doa ini untuk para sahabat yang sakit, bahkan juga mengajarkannya agar mereka membaca untuk diri sendiri atau orang lain.

Selain itu, Rasulullah SAW juga sering membaca Surah Al-Falaq dan An-Naas untuk perlindungan dari penyakit, gangguan jin, dan hasad (iri dengki). Beliau meniupkan kedua telapak tangannya setelah membaca surah tersebut, lalu mengusapkannya ke seluruh tubuh sebelum tidur.

Kisah Penyembuhan dengan Doa dan Keimanan

Selain kisah Ali bin Abi Thalib, terdapat pula peristiwa lain ketika Rasulullah SAW mendoakan seorang anak kecil yang sedang sakit. Diriwayatkan bahwa seorang sahabat datang membawa anaknya yang demam, lalu Rasulullah SAW menyentuh kepala anak itu dan berdoa

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ، اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي

Artinya: “Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit ini, sembuhkanlah, Engkau-lah Maha Penyembuh.”

Tak lama kemudian, anak tersebut sembuh dan bermain seperti sediakala.

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW juga mendoakan seorang budak wanita yang sedang kerasukan setan. Beliau mengusap dadanya dan berdoa kepada Allah, hingga budak itu sembuh seketika dan tidak lagi mengalami gangguan. Hal ini menunjukkan bahwa penyakit ruhani pun dapat disembuhkan dengan doa dan bacaan Al-Qur’an.

BACA JUGA:Dari Jazirah Arab ke Seluruh Dunia: Kisah Rasulullah SAW Menyebarkan Islam ke Luar Semenanjung Arab

Makna Spiritual dari Penyembuhan dengan Doa

Mukjizat penyembuhan Rasulullah SAW bukan hanya tentang kesembuhan jasmani, tetapi juga penyucian hati dan peningkatan iman. Saat seseorang berdoa dengan tulus, hatinya menjadi tenang, pikirannya lapang, dan tubuhnya pun lebih mudah menerima kesembuhan.

Doa bukan hanya alat permohonan, tetapi juga bentuk komunikasi langsung dengan Sang Pencipta. Rasulullah SAW menanamkan dalam diri umatnya keyakinan bahwa setiap penyakit memiliki obatnya, sebagaimana sabdanya:

مَا أَنْزَلَ اللَّهُ دَاءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ دَوَاءً

Artinya: “Allah tidak menurunkan penyakit kecuali menurunkan pula obatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menegaskan pentingnya usaha dan doa berjalan seiring. Rasulullah SAW mendorong umatnya untuk mencari pengobatan medis, tetapi tidak melupakan doa dan tawakal kepada Allah sebagai sumber kesembuhan sejati

Penjelasan Ilmiah dan Ruhaniyah

Dari sisi medis modern, doa memiliki pengaruh psikologis dan biologis terhadap kesembuhan. Ketika seseorang berdoa dengan penuh keikhlasan, tubuhnya menghasilkan hormon endorfin yang menenangkan dan memperkuat sistem imun. Ini membuktikan bahwa doa bukan hanya spiritual, tetapi juga ilmiah dalam efeknya terhadap kesehatan manusia.

Rasulullah SAW telah menunjukkan keseimbangan antara pengobatan fisik dan ruhani sejak 14 abad lalu. Beliau menggunakan madu, habbatus sauda, air zamzam, dan doa sebagai sarana pengobatan yang saling melengkapi.

Dari berbagai kisah dan dalil di atas, jelas bahwa Rasulullah SAW adalah penyembuh sejati dengan izin Allah. Mukjizat yang terjadi bukan karena kekuatan manusia, tetapi karena doa yang penuh keimanan dan kasih sayang kepada sesama.

Kategori :