"Mutasi ini bukan soal kedekatan atau politik. Ini soal kinerja dan komitmen untuk bekerja bagi masyarakat. Saya ingin roda pemerintahan lebih efektif dan responsif terhadap kebutuhan daerah," tegasnya.
BACA JUGA: JAFF Market Buka Pendaftaran untuk JAFF Future Project dan JAFF Content Market
Sebelumnya, Bupati telah mengumumkan rencana mutasi besar-besaran terhadap pejabat eselon II sebagai tindak lanjut dari hasil evaluasi kinerja. Sejak dilantik, ia memberikan waktu selama tujuh bulan kepada para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menunjukkan hasil kerja.
Namun, hasil evaluasi menunjukkan masih banyak OPD yang dinilai pasif dan belum menunjukkan kemajuan signifikan. Beberapa bahkan dianggap stagnan dalam menjalankan program prioritas daerah.
"Sudah tujuh bulan saya beri kesempatan untuk membuktikan kemampuan. Tapi yang saya lihat, justru banyak yang diam, tidak bergerak cepat. Padahal, saya ingin OPD bisa berlari, bukan hanya berjalan," terangnya.
Bupati menambahkan, dirinya tidak akan ragu untuk mengganti pejabat yang dinilai tidak mampu menjawab tantangan pembangunan. Sebaliknya, pejabat yang menunjukkan kinerja baik akan tetap dipertahankan.
"Kita butuh pejabat yang punya semangat, inovatif dan mampu membuat terobosan. Yang tidak siap, silakan minggir. Tapi yang punya semangat kerja dan profesionalisme, tentu akan kami pertahankan," tambahnya.
Sebagai bagian dari persiapan mutasi, seluruh pejabat eselon II telah mengikuti uji kompetensi (jobfit) beberapa waktu lalu. Jobfit ini bertujuan menilai kesesuaian antara kompetensi pejabat dengan jabatan yang akan diemban.