Honorer R3 di Seluma Dua Kali Surati Pemda, Tak Kunjung Ada Tanggapan. Surat Ketiga Juga Sudah Dilayangkan

Selasa 22-07-2025,14:02 WIB
Reporter : Eldo Fernando
Editor : Eldo Fernando

 

PEMATANG AUR – Tenaga honorer non-ASN yang terdaftar dalam database Badan Kepegawaian Negara (BKN) atau yang dikenal sebagai R3 di Kabupaten Seluma, kembali menyuarakan kekecewaan mereka. Pasalnya, sudah dua kali mereka mengirimkan surat resmi untuk meminta audiensi langsung dengan Bupati Seluma, Teddy Rahman, SE, MM, namun hingga kini belum ada respons dari Pemerintah Kabupaten Seluma.

 

“Kami sudah dua kali mengirim surat resmi ke Pemkab Seluma dengan tujuan untuk audiensi langsung mengenai status kami sebagai honorer R3 database BKN. Namun sampai saat ini, belum ada tanggapan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahkan surat kami yang telah dibawa ke forum rapat paripurna DPRD Kabupaten Seluma juga tidak mendapat respon,” jelas Emi Susanti, Koordinator Honorer R3 Kabupaten Seluma, pada Selasa (22/7).

 

Merasa diabaikan, para honorer R3 kembali menyampaikan surat terbuka kepada Pemkab Seluma dengan sejumlah poin penting, yakni:

Meminta kejelasan status hukum dan kedudukan sebagai tenaga honorer kategori R3.

Perlindungan hak dasar, seperti upah, jaminan sosial, dan kepastian pengabdian.

Langkah konkret dari pemerintah daerah untuk mengakui dan mengoptimalkan peran tenaga honorer R3.

Mendesak Pemkab Seluma untuk mengusulkan penerbitan Nomor Induk Pegawai (NIP) bagi honorer R3 ke BKN RI.

Mendesak optimalisasi honorer R3 di Kabupaten Seluma sesuai arahan BKN pusat, mengingat masih ada formasi PPPK tahap 1 yang belum terisi.

BACA JUGA:BSI Siap Lakukan Pendampingan Terhadap Koperasi Merah Putih

BACA JUGA:Kekuatan Muhasabah: Pilar Utama Menjaga Konsistensi Hijrah Menuju Ridha Ilahi

“Jika surat resmi kami tidak dianggap layak untuk dibalas, maka kami buka suara ini ke ruang publik. Kami tidak berniat mempermalukan siapa pun. Kami hanya ingin menyelamatkan nasib kami yang semakin hari semakin tidak jelas. Jika negara berniat menghapus tenaga honorer, setidaknya bantu kami melalui masa transisinya dengan baik. Jangan biarkan kami menghilang begitu saja setelah puluhan tahun mengabdi,” bunyi salah satu kutipan dalam surat terbuka tersebut.

 

Kategori :