“Kalau tidak ada kebersamaan dan kepemimpinan yang kuat, sulit mencapai SAKIP A. Setiap unsur di kementerian punya tanggung jawab besar,” ujar Pudji.
BACA JUGA:Pengumuman Hasil Seleksi Paskibraka Nasional Tertunda, Seluma Tunggu Kepastian
BACA JUGA:Bupati Bantah Perda RTRW Bukan Spesifik Bahas Tambang Emas Seluma
Ia menegaskan, seorang pemimpin tidak boleh hanya berada di belakang meja, tetapi harus aktif melakukan pengawasan dan menjadi teladan bagi bawahannya.
“Pemimpin harus hadir. Kalau hanya diam di belakang meja, pasti akan muncul persoalan di lapangan. Pengawasan itu kunci utama,” tegasnya.
Pudji juga menekankan pentingnya komunikasi yang intensif, baik internal antarpegawai maupun eksternal dengan mitra kerja. Banyak persoalan hukum, menurutnya, berawal dari lemahnya komunikasi dan koordinasi antarunit kerja.
Dalam upaya mempercepat pencapaian SAKIP A, ia menyatakan bahwa perubahan budaya kerja harus dimulai dari niat dan komitmen pimpinan. Ia tidak segan-segan memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang tidak menunjukkan semangat perbaikan.
“Kalau tidak dipaksa, tidak ditekan, saya yakin tidak akan tercapai. Harus ada sanksi bagi yang tidak menunjukkan semangat dan komitmen,” ujarnya.