Hikmah Ekonomi: Distribusi Kekayaan Umat
Setiap tahunnya, umat Islam dari berbagai negara datang membawa kekayaan masing-masing untuk dibelanjakan di tanah suci. Hal ini menggerakkan ekonomi umat dan memperkuat solidaritas internasional antar-Muslim. Ibadah kurban yang menyertai ibadah haji juga menjadi bentuk distribusi kekayaan kepada kaum fakir miskin.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Hajj ayat 28 yang mana berbunyi:
لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ
Artinya: “Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka…” (QS. Al-Hajj: 28)
Para ulama menafsirkan "manfaat" di sini meliputi manfaat spiritual dan duniawi, termasuk manfaat ekonomi dan sosial.
BACA JUGA:Haji: Perjalanan Spiritual Menuju Keridhoan Allah SWT
Dari penjelasan di atas maka dapat kita simpulkan bahwa Ibadah haji bukanlah sekadar perjalanan fisik, tetapi perjalanan ruhani yang mengubah kepribadian seorang Muslim. Hikmah-hikmah besar terkandung dalam setiap rangkaiannya—mulai dari penyucian jiwa, pendidikan moral, pelajaran sejarah, hingga persatuan umat. Semua ini adalah bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya agar menjadi insan bertakwa, sabar, dan penuh cinta kasih kepada sesama.
Sudah seharusnya setiap Muslim yang belum berhaji berusaha dan berdoa agar dimampukan menunaikannya. Bagi yang telah melaksanakan haji, hendaknya menjaga kemabruran dengan terus memperbaiki diri, memperkuat ibadah, dan menjadi teladan di tengah masyarakat.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa memberikan kita kesempatan, kekuatan, dan keikhlasan untuk menunaikan ibadah haji serta memahami hikmah-hikmahnya yang mulia. Aamiin.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 196 yang mana berbunyi:
وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ
Artinya: “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah…” (QS. Al-Baqarah: 196)
Demikianlah yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat buat kita semua. (djl)