4. Membiasakan diri dalam kebaikan
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari yang berbunyi:
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ
Artinya: “Sesungguhnya amal itu tergantung pada akhirnya.” (HR. Bukhari)
Maka kita harus mempertahankan kebiasaan baik yang telah kita bangun selama Ramadhan.
BACA JUGA:Meskipun Ramadhan Pergi, Semangat Ibadah Tetaplah Harus Menyala
Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa kesedihan Langit, Bumi, dan Malaikat ketika malam terakhir Ramadhan tiba bukanlah sekadar ungkapan metaforis, tetapi juga sebagai pengingat bagi manusia bahwa bulan penuh keberkahan ini sangat berharga. Bagi mereka yang telah bersungguh-sungguh dalam ibadah, perpisahan dengan Ramadhan adalah sesuatu yang menyedihkan. Namun, bagi yang merasa kurang maksimal dalam beribadah, ini adalah panggilan untuk memperbaiki diri di bulan-bulan berikutnya.
Sebagai umat Islam, kita harus meneladani semangat Ramadhan sepanjang tahun. Kesedihan alam semesta atas kepergian bulan ini harus kita jadikan motivasi untuk terus meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Semoga Allah mempertemukan kita kembali dengan Ramadhan berikutnya dan menerima semua amal ibadah kita. Aamiin.(djl)