Kajian Islam. Radar Seluma Disway.id -Bulan suci Ramadhan merupakan bulan yang mulia bulan yang penuh berkah, rahmat dan maghfirah di mana Allah SWT melipatgandakan pahala dan menutup pintu Neraka dan Setan-setan di belenggu.
Namun dalam menjalankan ibadah puasa selama bulan suci Ramadhan terdapat kandungan hikmah yang luar biasa kali ini Radar Seluma. Disway.id akan mengupas sedikitnya ada 10 hikmah yang terkandung bersama Kajian IslamKajian Islam. Hikmah puasa Ramadhan berdasarkan Al-Qur'an dan hadits -- Pertama: Meningkatkan Ketaqwaan Dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan hikmah yang di dapatkan yang pertama yaitu dapat meningkatkan
ketaqwaan terhadap Allah SWT sebab kita di siang hari rela menahan lapar, haus, dan hal-hal yang dapat membatalkannya demi mengharap ridho dan pahala dari Allah SWT sehingga kita dapat mencapai predikat taqwa seperti yang di harapkan Al-Qur'an sebagaimana dijelaskan dalam Surat Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi: يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa" (QS Al-Baqarah: 183). BACA JUGA:Tradisi Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan. Ini Hukumnya Menurut Islam. Kedua: Melatih Diri Dalam Disiplin Waktu Bulan suci Ramadhan dapat melatih diri bersikap disiplin terutama dalam hal waktu di mana diawali dengan bangun pagi di saat waktu enak-enak nya tidur untuk makan sahur untuk berpuasa di siang harinya hingga menunaikan sholat dan dan sholat Subuh
Sementara di malam hari, umat Muslim berbuka puasa kemudian menunaikan magrib dan sholat Isa dan tarawih di Masjid secara berjamaah membaca Al-Qur'an hingga i'tikaf dan hal itu kita lakukan selama bulan suci Ramadhan dan kebiasaan ini hingga melatih kita dalam hal disiplin waktu. Ketiga: Melatih Kesabaran Sabar merupakan suatu hal yang mudah di ucapkan dan sulit untuk di lakukan maka dengan datang nya bulan suci Ramadhan tentunya mampu melatih diri kita bersikap sabar sebab selama puasa kita di latih untuk tidak berkata-kata kotor, dan hal-hal yang dapat membatalkan puasa
Dalam sebuah Hadits Rasulullah SAW bersabda yang berbunyi: وإذا كانَ يَوْمُ ضَوْم أَحدكم فلا يرفتُ وَلا يَصْحَبُ فَإِنْ سَابُهُ أَحَدٌ أو قائلهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ Artinya: "Jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah berkata-kata kotor dan jangan pula bertindak bodoh. Jika ada seseorang yang mencelanya atau mengganggunya, hendaklah mengucapkan: sesungguhnya aku sedang berpuasa." (HR Bukhari dan Muslim). BACA JUGA:Sambut Ramadhan Dengan Suka Cita. Berikut Tips Amalan Menyambut Ramadhan Keempat: Mengekang Syahwat Selama bulan suci Ramadhan kita dilatih untuk mengekang syahwat kita karena kita di luar bulan suci Ramadhan kita lebih menuruti hawa nafsu kita sehingga selama bulan suci Ramadhan kita dilatih untuk menjaga hawa nafsu kita sebab jika kita turuti maka akan membatalkan puasa Ramadhan kita
Hal ini dijelaskan dalam Hadits, bahwa Nabi SAW bersabda yang berbunyi: يا معشر الشباب من استطاع منكم الباءة فليتزوج فَإِنَّهُ أَعْضُ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ الفرج ومن لم يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصُّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وجَاءَ Artinya: "Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang memiliki kemampuan, maka menikahlah, karena itu akan lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan, dan barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu adalah tameng baginya." (HR Bukhari dan Muslim). Kelima: Melemahkan Godaan Setan
Ketika puasa, godaan setan akan melemah sebab pembuluh darah kita saat puasa akan mengecil. Menyempitnya pembuluh darah manusia akan menyempitkan pergerakan setan yang berjalan di dalam aliran darah manusia, sebagaimana dikatakan dalam hadits Rasulullah SAW bersabda yang berbunyi: إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِى مِنَ الإِنْسَانِ مَجْرَى الدَّمِ Artinya: "Sesungguhnya setan berjalan dalam diri manusia melalui aliran darah." (HR Bukhari dan Muslim). BACA JUGA:Ini Hukum Berhubungan Suami Istri Pada Siang Hari Saat Bulan Puasa Ramadhan. Berikut Penjelasannya. Keenam: Menyehatkan Hati dan Badan Puasa ternyata dapat membuat kita menjadi sehat baik jiwa maupun raga kita, dalam hal raga kita ketika tidak berpuasa segala hal makanan masuk dan kita makan sehingga tidak bisa di kontrol yang hakikatnya dapat mendatangkan berbagai penyakit namun saat puasa usus kita berhenti beraktivitas sehingga membuat badan kita menjadi lebih sehat salah satu contoh penyakit Ma justru puasa menjadikan obat ketika berpuasa, dalam hal jiwa saat kita berpuasa kita menahan syahwat dan nafsu amarah hingga memadankan hingga tidak ada rasa dendam benci dengki dan iri hati sehingga hati menjadi damai dan tentram. Apabila hati sehat, maka seluruh badan pun juga akan ikut sehat, hal ini dijelaskan sebagaimana sabda Nabi SAW yang berbunyi: أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ Artinya: "Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati." (HR Bukhari dan Muslim). Ketujuh: Mengajarkan Arti Hidup Hemat dan Sederhana
Bulan puasa mengajarkan akan arti hidup hemat dan sederhana, sudah menjadi kebiasaan bahwa biasanya seseorang yang berpuasa menyediakan berbagai macam makanan dan minuman di meja makan untuk menyambut datangnya adzan Maghrib. Akan tetapi, manakala waktu berbuka telah tiba kemudian menyantap berbagai hidangan yang tersedia, kita justru merasa sekali minum dan sekali makan sudah membuat perut terasa penuh. Alhasil, terkadang makanan dan minuman berbuka masih tersisa. Dari hal tersebut dapat dipetik pelajaran bahwa sebenarnya manusia hanya menuruti hawa nafsu semata ketika menyediakan beragam hidangan di atas meja. Oleh karena itu, sedikit berhemat kiranya lebih baik dilakukan. Kedelapan: Mendorong Rasa Syukur
Dengan berpuasa, seseorang akan merasakan anugerah berupa nikmat kenyang dan kepuasan. Saat nikmat itu hilang, seseorang baru merasakan betapa pentingnya nikmat yang hilang tersebut. Hal itu menjadi salah satu bentuk rasa syukur dengan menyadari betapa pentingnya nikmat yang dimiliki selama ini. Kesembilan: Mengajarkan Kepedulian terhadap Orang yang Lemah
Berpuasa dapat membuat seseorang merasakan betapa sulitnya orang lemah yang merasakan perihnya lapar dan dahaga setiap hari. Hal tersebut mengajarkan pada sifat empati. Seseorang seakan-akan turut serta merasakan penderitaan orang miskin yang tidak memiliki harta berlebih sehingga mendorong diri untuk meningkatkan kepedulian. Kesepuluh: Menyadarkan dengan Keseimbangan Hidup
Bulan Ramadan juga menunjukkan pada kita akan keseimbangan hidup. Terkadang seseorang yang asyik dengan pekerjaannya menjadi lalai mengerjakan ibadah sunah, bahkan bisa jadi meninggalkan kewajibannya seperti sholat lima waktu. Di bulan Ramadan umat muslim diingatkan lagi bahwa kehidupan harus seimbang antara dunia dan akhirat. Demikianlah di antara hikmah-hikmah ketika kita menjalan serangkaian ibadah puasa selama bulan suci Ramadhan yang kita dapatkan, dengan demikian akan mampu membentuk diri kita menjadi insani yang sabar, disiplin, bersyukur, sosial yang tinggi, rendah hati, hidup sederhana, mampu menjaga syahwat menjadikan kita sehat baik lahir maupun batin sehingga mampu mencapai predikat taqwa seperti yang diharapkan dari tujuan puasa Ramadhan yang sesungguhnya. (djl)