Setelah saudaranya mengetahui bahwa Musa diambil oleh istri raja Firaun, ia pun berani untuk menawarkan dirinya untuk mempertemukan seorang perempuan yang bisa menyusui Musa.
Lantas, perempuan tersebut datang ke istana Firaun untuk menyusui Musa. Musa pun langsung menyusunya.
Aisyah pun sangat gembira melihatnya. Ketika Musa dewasa, Allah SWT menganugerahkan ilmu dan fisik yang kuat. Seluruh penghuni istana amat menyukai Musa.
Ketika Musa berlari meninggalkan Mesir, Asiyah pun mengikutinya, ia rela meninggalkan istananya untuk beriman kepada Allah SWT.
Berimannya Asiyah kepada Allah SWT dijelaskan dalam Al-Qur'an pada Surah At-Tahrim ayat 11 yang berbunyi sebagai berikut yang berbunyi:
وَضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوا امْرَاَتَ فِرْعَوْنَۘ اِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِيْ عِنْدَكَ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ وَنَجِّنِيْ مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهٖ وَنَجِّنِيْ مِنَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَۙ
Artinya: "Allah juga membuat perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, yaitu istri Fir'aun, ketika dia berkata, "Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku di sisi-Mu sebuah rumah dalam surga, selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya, serta selamatkanlah aku dari kaum yang zalim."
Ketika Firaun mengetahui bahwa istrinya telah memeluk Islam, Firaun pun memerintahkan agar istrinya dibunuh dengan diberikan siksaan yang kejam.
Di tengah penyiksaan tersebut, Firaun membujuk agar istrinya meninggalkan Islam.
Tetapi, Asiyah tetap teguh hatinya untuk memeluk Islam.