Peristiwa pengancaman ini dilakukan oleh salah seorang pengawal usai Airlangga Hartarto menjalani pemeriksaan selama 12 jam lebih di gedung Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus). Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar itu keluar sekitar pukul 21.00 WIB.
Airlangga sempat memberikan pernyataan setelah pemeriksaan. Ia mengaku sudah menjawab 46 pertanyaan penyidik. Sedikit bicara, Ketua Umum Golkar itu langsung berlalu menuju ke mobilnya.
Awak media pun hendak menggali lebih dalam keterangan Airlangga. Ada juga yang mengajukan pertanyaan soal wacana Musyawarah Nasional Luar Biasa Golkar. Tiba-tiba dalam kerumunan, terjadi insiden saling dorong. Sontak terdengar ada teriakan agar wartawan membuka jalan untuk Airlangga. Teriakan itu disusul ancaman, 'Gue Tembak Lo'.
Kalimat tersebut didengar kerumunan. Bahkan, ada salah satu pria yang mengenakan kemeja putih yang mengikuti mobil Airlangga sempat adu mulut dengan jurnalis. Tidak diketahui apakah pria tersebut bagian dari protokoler atau pengawal pribadi m Airlangga.
Kemenko Perekonomian bantah ada pengawal Airlangga yang mengancam wartawan
<!--more-->
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan Kementerian Koordinator Perekonomian, Haryo Limanseto, meminta maaf atas insiden tersebut. Setelah klarifikasi, ia memastikan tidak ada protokoler yang mengucapkan ancaman tembak tersebut.
“Kami berterima kasih atas kesediaan teman-teman wartawan menunggu sekitar 12 jam pemeriksaan dan kami juga mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi usai pemeriksaan,” kata Haryo dalam pernyataan resmi.