Diduga Mau Menerobos Antrian, Dua Anggota Satpol PP Seluma Nyaris Diamuk Massa Antri BBM di SPBU Tais
Mediasi di SPBU Tais dengan oknum Satpol--
Seluma, Radarseluma.Disway.id - Suasana di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Tais yang berada Kelurahan Pasar Tais, Kecamatan Seluma Kota Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu sempat mendadak memanas. Pada Selasa, 11 November 2025 siang, sekitar pukul 13.00 WIB. Hal tersebut bermula pada saat dua anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Seluma nyaris menjadi sasaran amukan massa yang sedang mengantre bahan bakar minyak (BBM) di lokasi tersebut.
BACA JUGA: Pacifica Hotels G. K.Luncurkan City Express by Marriott di Asia Pasifik
BACA JUGA:Bandara Internasional Ezhou Huahu, Pusat Kargo Udara Utama di Tiongkok
Kericuhan tersebut dipicu oleh kesalahpahaman antara petugas Satpol PP dengan masyarakat yang sudah mengantre BBM sejak pagi. Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Seluma, kedua petugas itu sebelumnya mendapat perintah dari atasan mereka untuk melakukan pemantauan situasi antrean BBM di SPBU Tais. Langkah itu merupakan bagian dari instruksi Satpol PP Provinsi Bengkulu kepada seluruh kabupaten dalam rangka menjaga ketertiban di tengah meningkatnya antrean BBM di beberapa daerah.
Namun, dalam pelaksanaannya, kedua anggota Satpol PP tersebut tidak sempat berkoordinasi dengan pihak pengawas atau manajemen SPBU Tais. Saat tiba di lokasi, mereka tampak merekam suasana antrean warga menggunakan ponsel sambil tetap duduk di atas sepeda motor dinas.

Pengantri di SPBU Tais marah--
Beberapa warga yang melihat aksi itu merasa terganggu, apalagi salah satu petugas disebut sempat menggeber gas sepeda motornya di tengah antrean panjang. Warga yang sudah menunggu berjam-jam mengira petugas akan menyerobot antrean. Sehingga spontan menegur keras dan mendekati kedua anggota Satpol PP tersebut.
"Tiba-tiba mereka datang, rekam antrean sambil geber motor. Kami kira mau motong antrean, padahal sudah banyak yang sabar nunggu dari pagi," kata Rendi (35) salah seorang warga yang berada di lokasi.
Sumber: