Menelusuri Asal-Usul Nama Kota Manna: Jejak Sejarah, Makna, dan Identitas Ibukota Bengkulu Selatan

Menelusuri Asal-Usul Nama Kota Manna: Jejak Sejarah, Makna, dan Identitas Ibukota Bengkulu Selatan

Radarseluma.disway.id - Menelusuri Asal-Usul Nama Kota Manna: Jejak Sejarah, Makna, dan Identitas Ibukota Bengkulu Selatan--

Reporter: Juli Irawan Radarseluma.disway.id - Indonesia dikenal sebagai negeri yang kaya dengan sejarah, budaya, dan kearifan lokal yang melekat kuat di setiap daerahnya. Setiap kota, desa, maupun kabupaten sering kali memiliki nama yang tidak sekadar sebutan, melainkan menyimpan makna historis, filosofis, bahkan spiritual yang diwariskan dari generasi ke generasi. Begitu pula dengan Kota Manna, yang kini menjadi ibukota Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu.

Nama "Manna" bukanlah nama yang muncul secara kebetulan, melainkan lahir dari rangkaian sejarah panjang, legenda lokal, dan kondisi sosial budaya masyarakat di masa lalu. Penelusuran asal-usul nama Kota Manna memberikan kita pemahaman lebih dalam tentang identitas daerah ini, bagaimana masyarakatnya memaknai lingkungan sekitar, hingga peran Manna dalam perjalanan sejarah Bengkulu Selatan.

Artikel ini akan menguraikan asal-usul nama Kota Manna secara menyeluruh, mulai dari sudut pandang sejarah, etimologi, budaya masyarakat setempat, hingga relevansinya dengan perkembangan zaman.

Asal Usul Nama "Manna"

Nama Manna diyakini memiliki kaitan erat dengan sejarah peradaban awal masyarakat Bengkulu Selatan, terutama masyarakat Serawai yang menjadi penduduk asli wilayah ini. Kata "Manna" diduga berasal dari bahasa Serawai kuno yang bermakna air, sungai, atau aliran kehidupan. Hal ini merujuk pada Sungai Manna, salah satu sungai terbesar dan terpanjang di Bengkulu Selatan, yang mengalir dari pegunungan Bukit Barisan hingga bermuara ke Samudera Hindia.

Sungai Manna menjadi nadi kehidupan masyarakat sejak dahulu kala. Sungai ini bukan hanya berfungsi sebagai sumber air, melainkan juga jalur transportasi, tempat mencari ikan, serta sumber irigasi bagi sawah dan kebun masyarakat. Oleh karena itu, kawasan di sekitar sungai tersebut kemudian dinamakan Manna, yang kemudian berkembang menjadi pusat pemerintahan dan perdagangan.

Selain itu, dalam tradisi lisan masyarakat, kata "Manna" juga dikaitkan dengan istilah "manna" dalam bahasa Arab yang berarti "rezeki dari Tuhan" atau "anugerah". Hubungan ini muncul pada masa masuknya Islam ke Bengkulu Selatan sekitar abad ke-15 hingga 17, ketika para ulama dan pedagang Arab membawa ajaran Islam sekaligus istilah-istilah religius yang kemudian berakulturasi dengan bahasa lokal.

BACA JUGA:Jejak Melayu dan Kolonial dalam Rumah Adat Kota Bengkulu: Harmoni Budaya di Pesisir Barat Sumatera

Kota Manna sebagai Pusat Sejarah Bengkulu Selatan

Sejak masa kolonial, Kota Manna sudah dikenal sebagai salah satu pusat penting di wilayah Bengkulu. Letaknya yang strategis di pesisir barat Sumatra menjadikan Manna sebagai jalur perdagangan sekaligus pusat aktivitas pemerintahan lokal.

Pada masa pendudukan Belanda, Manna sempat dijadikan salah satu pusat administrasi karena aksesnya yang dekat dengan pantai dan sungai besar. Belanda melihat Manna sebagai titik strategis dalam mengontrol wilayah Bengkulu Selatan, terutama untuk mengelola hasil perkebunan kopi, cengkeh, dan lada yang saat itu menjadi komoditas unggulan.

Seiring perjalanan waktu, Manna berkembang pesat menjadi kota kecil yang menjadi pusat pendidikan, perdagangan, serta pemerintahan. Hingga akhirnya, ketika Kabupaten Bengkulu Selatan dibentuk secara administratif, Kota Manna ditetapkan sebagai ibukotanya.

Makna Filosofis Nama Manna

Nama "Manna" tidak hanya terkait dengan sungai dan sejarah kolonial, tetapi juga mengandung makna filosofis yang mendalam bagi masyarakat setempat.

1. Simbol Kehidupan

Sungai Manna adalah simbol kehidupan bagi masyarakat Bengkulu Selatan. Dengan menamai kota ini "Manna", masyarakat ingin menegaskan bahwa kehidupan mereka sangat bergantung pada alam, khususnya sungai yang menghidupi mereka sejak dahulu kala.

2. Anugerah dan Rezeki

Sumber:

Berita Terkait