KAI Logistik Yogyakarta : Penghubung Dinamis Antara Wisata, Pendidikan, dan Ekonomi Kreatif
KALOG Express di wilayah Jawa Tengah mencatat pertumbuhan volume sebesar 15%--
Sebagai respons terhadap meningkatnya permintaan layanan logistik di Yogyakarta, KAI Logistik melakukan berbagai langkah strategis guna memperkuat kinerja KALOG Express. Salah satunya adalah optimalisasi angkutan KA ONS Selatan yang kini mampu membawa hingga delapan gerbong bagasi atau setara 160 ton per hari. Selain itu, KAI Logistik juga menghadirkan program promosi berkala, termasuk diskon untuk pengiriman sepeda motor dan hewan peliharaan, serta layanan asuransi tambahan untuk kendaraan bermotor, demi meningkatkan kenyamanan dan kepercayaan pelanggan.
Dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif dan UMKM lokal, KAI Logistik membuka akses yang lebih luas bagi pelaku usaha kecil untuk menjangkau pasar nasional. Melalui layanan KALOG Express, produk-produk UMKM seperti batik, kerajinan tangan, makanan khas, serta hasil karya komunitas lokal dapat dikirim ke berbagai kota secara cepat dan efisien. Hal ini turut mendorong peningkatan daya saing UMKM sekaligus mempercepat perputaran ekonomi daerah.
Di sisi lain, KAI Logistik terus mengupayakan ekspansi layanan demi menjangkau lebih banyak pelanggan. Saat ini, KALOG Express telah memiliki 19 titik service point yang tersebar di berbagai lokasi strategis di Yogyakarta. Dalam upaya memperluas jangkauan, KAI Logistik juga membuka peluang kemitraan bagi masyarakat yang ingin bergabung sebagai mitra layanan KALOG Express. Kehadiran titik-titik layanan ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan pelaku usaha kreatif seperti industri batik, kuliner, hingga kerajinan tangan.
BACA JUGA:Cahaya Sabar dan Optimisme dalam Islam: Menapaki Jalan Hidup dengan Hati yang Kokoh
BACA JUGA:Sabar dalam Sakit dan Susah: Warisan Keteladanan Nabi Ayyub AS
“Melalui langkah-langkah strategis ini, KAI Logistik akan terus berkomitmen untuk terus memperkuat perannya sebagai simpul distribusi logistik yang mendukung kelancaran arus barang dari dan menuju Yogyakarta. Tidak hanya menjawab kebutuhan sektor pendidikan dan pariwisata, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan,” tutup Sasongko.
Sumber: