Pascamutasi, Beredar Isu Jual Beli Jabatan Kepala Puskesmas di Seluma

  Pascamutasi, Beredar Isu Jual Beli Jabatan Kepala Puskesmas di Seluma

Ilustrasi mutasi--

 

PEMATANG AUR – Pascamutasi jabatan Kepala Puskesmas di Kabupaten Seluma, beredar informasi adanya dugaan praktik jual beli jabatan.

Informasi ini mencuat dari sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya. Informasinua tarif untuk menduduki kursi Kepala Puskesmas bervariasi.

BACA JUGA: Inspektorat Seluma Rekomendasikan Pemberhentian Kades dan Wakil Ketua BPD Taba, Terkait Asusila

BACA JUGA: Kejari Seluma Gelar Adhyaksa Cup II, Turnamen Futsal Tingkat Sekolah Dasar

Menurut sumber tersebut, bagi Kepala Puskesmas lama yang ingin mempertahankan jabatannya disebut-sebut harus menyetorkan hingga Rp35 juta. Sedangkan untuk promosi jabatan menjadi Kepala Puskesmas tarifnya lebih tinggi, yakni mencapai Rp50 juta. “Saya lengkap ada rekamannya. Informasinya sudah ada lima kepala Puskesmas yang dipanggil Polda Bengkulu,” ujar sumber saat dihubungi melalui sambungan telepon, kemarin (26/8).

Ia juga menambahkan, apabila tidak setuju dengan ketentuan yang diminta, maka konsekuensinya adalah dicopot dari jabatan Kepala Puskesmas.

Sementara itu, data yang berhasil dihimpun, dalam mutasi terakhir yang dilakukan

Dari total 53 pejabat yang dilantik, sebagian besar berasal dari eselon III dan IV. Mereka mengisi berbagai posisi strategis, mulai dari kepala bidang, sekretaris kecamatan, hingga tenaga kesehatan. Beberapa jabatan Kapus juga mengalami pergeseran signifikan sebagai upaya memperkuat layanan kesehatan di tingkat akar rumput.

BACA JUGA:Mengungkap Jejak Suku Enggano: Warisan Budaya dan Identitas Asli dari Pulau Terluar Bengkulu

BACA JUGA: LRT Jabodebek Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Dalam Rangka HUT 2 Tahun LRT

Salah satu yang paling disorot adalah pergantian jabatan dr. Raden Sanata. Ia sebelumnya menjabat sebagai Kapus Babatan, namun kini dipindahkan sebagai dokter umum di Puskesmas Riak Siabun. Meski tidak dijelaskan secara terbuka alasan pencopotannya, keikutsertaan figur keluarga kepala daerah dari kabupaten lain ini menambah dimensi tersendiri dalam dinamika mutasi kali ini.(adt)

 

Sumber:

Berita Terkait