Menggapai Ridha Allah Pasca Ramadhan dengan Amal Kebaikan
Reporter:
juliirawan|
Editor:
juliirawan|
Jumat 04-04-2025,14:30 WIB
Radarseluma.disway.id - Menggapai Ridha Allah Pasca Ramadhan dengan Amal Kebaikan--
Radarselumadisway.id - Ramadhan adalah bulan penuh berkah yang menjadi ajang bagi kaum Muslimin untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Selama sebulan penuh, umat Islam berpuasa, melaksanakan shalat malam, membaca Al-Qur'an, dan memperbanyak amal kebajikan. Namun, ujian sesungguhnya datang setelah Ramadhan usai. Apakah kita tetap bisa mempertahankan amal-amal kebaikan tersebut, ataukah kita kembali ke kebiasaan lama? Artikel ini akan menguraikan bagaimana cara menggapai ridha Allah setelah Ramadhan dengan terus beramal saleh serta memperkuat keimanan, disertai dalil dari Al-Qur'an dan hadits.
Keutamaan Melanjutkan Amal Kebaikan Pasca Ramadhan
Allah mencintai hamba-hamba-Nya yang istiqamah dalam ibadah. Salah satu tanda diterimanya amal ibadah di bulan Ramadhan adalah munculnya semangat untuk terus beribadah setelahnya.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Ahqaf ayat 13 yang berbunyi:
اللَّهُ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Artinya:
"Sesungguhnya orang-orang yang berkata: 'Tuhan kami adalah Allah,' kemudian mereka tetap istiqamah, maka tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak (pula) bersedih hati." (QS. Al-Ahqaf: 13)
Allah SWT juga berfirman dalam Al-Qur'an Surat Hud ayat 112 yang berbunyi:
فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Artinya:
"Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat bersama kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Hud: 112)
Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda yang mana berbunyi:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيُّ الْأَعْمَالِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ؟ قَالَ: أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
Artinya:
"Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, ‘Amal apa yang paling dicintai oleh Allah?’ Beliau menjawab, ‘Amal yang terus-menerus (istiqamah) meskipun sedikit.'" (HR. Bukhari No. 6465, Muslim No. 783)
Amal Kebaikan yang Harus Dilanjutkan Pasca Ramadhan
1, Puasa Sunnah
Nabi Muhammad Rasulullah SAW menganjurkan untuk tetap berpuasa meskipun Ramadhan telah usai. Salah satu yang dianjurkan adalah puasa enam hari di bulan Syawal. Beliau bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Muslim yang mana berbunyi:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya:
"Barang siapa yang berpuasa Ramadhan, lalu diikuti dengan enam hari puasa di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun." (HR. Muslim No. 1164)
2, Shalat Malam (Qiyamul Lail)
Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Isro ayat 79 yang mana berbunyi:
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
Artinya:
"Dan pada sebagian malam hari, shalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji."(QS Al-Isro 79)
Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Tirmidzi Rasulullah SAW juga bersabda yang mana berbunyi:
عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ وَإِنَّ قِيَامَ اللَّيْلِ قُرْبَةٌ إِلَى اللَّهِ وَمَكْفَرَةٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَنْهَاةٌ عَنِ الْإِثْم
Artinya:
"Hendaklah kalian mendirikan shalat malam, karena itu adalah kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, serta mencegah perbuatan dosa." (HR. Tirmidzi No. 3549)
3, Membaca dan Mentadabburi
Al-Qur'an Rasulullah SAW bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Artinya: "Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya." (HR. Bukhari No. 5027)
4, Bersedekah dan Berinfak
Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 261 yang berbunyi:
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya:
"Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 261)
Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa menggapai ridha Allah tidak hanya dilakukan saat Ramadhan, tetapi harus terus berlanjut sepanjang tahun. Dengan istiqamah dalam puasa sunnah, shalat malam, membaca Al-Qur'an, bersedekah, serta menjaga akhlak dan silaturahmi, kita dapat terus merasakan berkah Ramadhan sepanjang tahun dan berharap mendapat ridha Allah. Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk istiqamah dalam ibadah serta mengampuni dosa-dosa kita. Aamiin. (djl)
Sumber: