Menjadi Pribadi yang Bertaqwa di Bulan Ramadhan

Menjadi Pribadi yang Bertaqwa di Bulan Ramadhan

Radarseluma.disway.id - Menjadi Pribadi yang Bertaqwa di Bulan Ramadhan--

Radarseluma.disway.id - Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang telah memberikan kita nikmat Islam dan iman serta mempertemukan kita kembali dengan bulan yang penuh berkah, yaitu bulan Ramadhan. Bulan ini adalah kesempatan emas bagi setiap Muslim untuk meningkatkan ketaqwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
 
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW, Manusia pilihan yang menjadi suri teladan dalam menjalani kehidupan yang penuh ketaatan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Bulan Suci Ramadhan bukan sekadar bulan untuk menahan lapar dan haus, tetapi lebih dari itu, bulan Suci Ramadhan adalah momentum untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ketaqwaan. 
 
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi: 
 
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa." (QS. Al-Baqarah: 183)
 
 
Ayat ini menunjukkan bahwa salah satu tujuan utama Puasa adalah membentuk pribadi yang bertaqwa. Maka, bulan Suci Ramadhan ini harus kita dijadikan sebagai kesempatan untuk lebih dekat kepada Allah SWT dengan berbagai amal kebaikan.
 
Makna Taqwa dan Kaitannya dengan Puasa
 
Pengertian Taqwa
 
Taqwa secara bahasa berasal dari kata وِقَايَةٌ (wiqāyah), yang berarti menjaga atau melindungi. Secara istilah, taqwa adalah kesadaran seseorang untuk senantiasa menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya dengan penuh ketaatan.
 
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Hadits Tirmidzi Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda yang berbunyi:
 
اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
 
Artinya:
"Bertaqwalah kepada Allah di mana pun engkau berada, iringi lah keburukan dengan kebaikan niscaya kebaikan itu akan menghapusnya, dan bergaul lah dengan Manusia dengan akhlak yang baik." (HR. Tirmidzi, no. 1987)
 
Hadist ini menegaskan bahwa Ketaqwaan harus menjadi prinsip hidup dalam setiap keadaan dan momen kehidupan, termasuk di bulan Suci Ramadhan.
 
 
Hubungan Taqwa dengan Puasa
 
Puasa adalah salah satu ibadah yang paling efektif dalam membentuk Ketaqwaan. Hal ini karena:
 
Pertama:
Melatih Kesabaran menahan diri dari makan, minum, dan hawa nafsu mengajarkan kita untuk bersabar dalam menghadapi cobaan hidup.
 
Kedua:
Menjaga Lisan dan perbuatan 
Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari yang berbunyi:
 
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ، فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
 
Artinya:
"Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan maksiat, maka Allah tidak butuh terhadap puasanya, meskipun ia meninggalkan makan dan minumnya." (HR. Bukhari, no. 1903)
 
 
Ketiga:
Meningkatkan Kesadaran Akan Kehadiran Allah: 
Puasa dilakukan dengan penuh keikhlasan karena hanya Allah yang mengetahui apakah seseorang benar-benar menjalankannya. 
Dalam sebuah Hadits Qudsi, Allah SWT berfirman:
 
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ، فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
Artinya: 
"Setiap amal anak Adam adalah untuknya, kecuali Puasa. 
Sesungguhnya Puasa itu untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya." (HR. Bukhari, no. 1904; Muslim, no. 1151)
 
Amalan-Amalan yang Membentuk Ketaqwaan di Bulan Ramadhan
 
Agar kita dapat menjadi pribadi yang bertaqwa, kita harus mengisi Ramadhan dengan berbagai amal ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.
 
Kesatu:
Menjaga Kualitas Puasa
 
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, Puasa yang benar adalah Puasa yang tidak hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menjaga hati, lisan, dan anggota tubuh dari segala dosa.
 
رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الجُوعُ وَالعَطَشُ
Artinya:
"Banyak orang yang berpuasa, tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya selain rasa lapar dan haus." (HR. Ahmad, no. 8693)
 
Kedua:
Meningkatkan Ibadah
 
Beberapa ibadah yang sangat dianjurkan selama bulan Suci Ramadhan untuk meningkatkan ketaqwaan antara lain:
 
Membaca Al-Qur’an Rasulullah SAW sangat memperbanyak membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan.
Shalat Tarawih Rasulullah SAW bersabda:
 
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya:
"Barang siapa yang melaksanakan qiyam (Shalat malam) di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari, no. 37; Muslim, no. 759)
 
I’tikaf: 
Berdiam diri di Masjid di 10 malam terakhir Ramadhan untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah.
 
Ketiga:
Memperbanyak Sedekah dan Amal Sosial
 
Nabi Muhammad Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan, terutama di bulan Ramadhan.
 
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ
Artinya:
"Rasulullah SAW adalah manusia yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan."
(HR. Bukhari, no. 6)
 
 
Keempat:
Memperbanyak Istighfar dan Doa
 
Bulan Ramadhan adalah waktu yang mustajab untuk berdoa.
 
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ
 
Artinya:
"Dan Tuhanmu berfirman, 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.'"
(QS. Ghafir: 60)
 
Maka dari penjelasan diatas dapatlah kita bahwa menjadi pribadi yang bertaqwa adalah tujuan utama dari ibadah Puasa di bulan Suci Ramadhan. Dengan menjaga kualitas Puasa, meningkatkan ibadah, memperbanyak sedekah, serta berdoa dan memohon ampunan, kita dapat meraih derajat Ketaqwaan yang lebih tinggi.
 
Semoga Allah SWT menerima semua amal ibadah kita dan menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang bertaqwa.
 
اللهم اجعلنا من المتقين، واغفر لنا ذنوبنا يا أرحم الراحمين
Artinya: 
"Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang bertakwa, dan ampunilah dosa-dosa kami, wahai Dzat Yang Maha Pengasih." (djl)
 

Sumber: