Kisah Nabi Harun AS. Tenan Setia Nabi Musa Pandai Berbicara dan Berdakwah Part Satu
Kajian islam. Kisah Nabi Harun AS --
Kajian islam. Radar seluma. Disway.id -Nabi Harun AS merupakan salah satu dari 25 Nabi dan Rasul yang memiliki sifat yang sangat setia. Nabi Harun AS merupakan kakak dan kandung dari Nabi Musa AS semasa hidupnya, Nabi Harun AS sangat setia mendampingi Nabi Musa AS dalam menjalankan dakwahnya terhadap kezaliman Raja Fir’aun yang sangat kejam bahkan Raja Fir'aun mengaku bahwa dirinya adalah Tuhan.
Nabi Harun AS diangkat oleh Allah SWT menjadi Nabi Rasul karena permintaan Nabi Musa AS Nabi Harun AS diutus oleh Allah SWT. untuk membantu perjuangan dakwah Nabi Musa AS dalam menyebarkan Agama Islam dan melawan kezaliman Raja Fir'aun.
BACA JUGA:Inilah 5 Kutukan Allah SWT Terhadap Kaum Yahudi Diabadikan Dalam Al-Qur'an
Nabi Harun AS dikenal selalu menyertai Nabi Musa AS dalam setiap dakwah dan upayanya membebaskan serta membimbing Bani Israil menuju tanah yang baru.
Nabi Harun AS terpilih menjadi Nabi sekaligus penyerta Nabi Musa AS pada setiap dakwahnya, karena ia mempunyai lidah yang tajam. Kata-katanya yang keluar dari mulutnya tegas dan sulit dipatahkan oleh lawan bicaranya.
Nabi Harun AS hidup sekitar tahun 1531-1408 SM. la diangkat menjadi Nabi sekitar tahun 1450 SM. Seperti halnya Nabi Musa AS Nabi Harun AS diutus untuk berdakwah kepada Fir'aun di Sina, Mesir. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Maryam ayat 53 yang berbunyi:
وَوَهَبْنَا لَهٗ مِنْ رَّحْمَتِنَآ اَخَاهُ هٰرُوْنَ نَبِيًّا
Artinya: “Dan Kami telah menganugerahkan sebagian rahmat Kami kepadanya, yaitu (bahwa) saudaranya, Harun, menjadi seorang Nabi” (QS Maryam ayat 53)
Nabi Harun AS adalah Nabi yang diminta oleh Nabi Musa AS kepada Allah SWT. untuk membantunya dalam berdakwah kepada Fir'aun, Hamman dan Qarun. Nabi Harun AS dilahirkan tiga tahun sebelum Musa. Sejak kecil Harun terkenal memiliki perkataan yang fasih.
Nabi Harun AS pandai dalam berbicara dan berdebat. Dengan mudah Harun mengalahkan lawan bicaranya.
Nabi Musa AS. meminta Allah SWT. untuk mengangkat Harun sebagai Nabi untuk membenarkan perkataannya serta membantunya menyampaikan dakwahnya kepada kaumnya yang keras kepala.
Nabi Harun AS dan Nabi Musa AS meminta Raja Firaun untuk melepaskan Bani Israil dari perlakukan tidak adil Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Thaahaa ayat 47 berbunyi:
فَأْتِيٰهُ فَقُوْلَآ اِنَّا رَسُوْلَا رَبِّكَ فَاَرْسِلْ مَعَنَا بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ ەۙ وَلَا تُعَذِّبْهُمْۗ قَدْ جِئْنٰكَ بِاٰيَةٍ مِّنْ رَّبِّكَ ۗوَالسَّلٰمُ عَلٰى مَنِ اتَّبَعَ الْهُدٰى
Artinya, "Maka pergilah kamu berdua kepadanya (Fir‘aun) dan katakanlah, “Sungguh, kami berdua adalah utusan Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil bersama kami dan janganlah engkau menyiksa mereka. Sungguh, kami datang kepadamu dengan membawa bukti (atas kerasulan kami) dari Tuhanmu. Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk."(Surat Thaahaa 47)
BACA JUGA:Kisah Nabi Ishaq AS Putra Nabi Ibrahim. AS
Sewaktu Nabi Musa AS pergi ke bukit Sinai, Nabi Musa AS menitipkan kaumnya kepada Nabi Harun AS agar mencegah mereka melakukan kemungkaran atau kembali murtad sebab Bani Israil kala itu masih menyembah berhala-berhala anak lembu yang dipahat Samiri, sebenarnya Nabi Harun AS telah memperingatkan mereka. Akan tetapi segala nasihat dan upaya yang telah dilakukannya sia-sia. la tak kuasa menghadapi kaumnya sendiri yang keras kepala.
Setelah 40 hari berserah diri di atas bukit Sinai, Nabi Musa AS kembali kepada kaumnya. Nabi Musa AS sangat terkejut ketika melihat kaumnya menyembah patung anak sapi. Dicarinya Nabi Harun AS dan ditumpahkan kemurkaan kepadanya.
Nabi Harun menjelaskan bahwa ia hampir dibunuh oleh Bani Israil karena hasutan Samiri. Ia juga meminta Nabi Musa AS agar tidak mempermalukan dirinya di depan Bani Israil. Mendengar hal itu, Nabi Musa AS merasa bersalah. Ia pun berdoa kepada Allah:
قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِاَخِيْ وَاَدْخِلْنَا فِيْ رَحْمَتِكَ ۖوَاَنْتَ اَرْحَمُ الرّٰحِمِيْنَ
Artinya “Dia (Musa) berdoa, 'Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang dari semua penyayang'.” (Q.S. al-A’rad 7)
BACA JUGA:Kisah Nabi Yusuf AS Yang Memiliki Wajah Tampan cerdas dan jujur.
Setelah itu, Nabi Musa AS mengusir Samiri si pemahat berhala dari golongannya dan membakar berhala tersebut. Nabi Harun AS dan Nabi Musa AS akhirnya kembali membimbing Bani Israil untuk mengikuti syariat Allah SWT. hingga wafat.
Diriwayatkan, Nabi Harun AS hidup selama 122 tahun. la wafat 11 bulan sebelum kematian Nabi Musa AS di suatu tempat yang bernama Al-Tiih. Tempat itu adalah tempat sebelum Bani Israil memasuki Palestina.
Konon sepeninggalan Nabi Harun AS dan Nabi Musa AS Bani Israil mulai melupakan Taurat. Bahkan sebagian dari mereka ada yang mengubah isi Taurat demi kepentingan mereka sendiri, sehingga menimbulkan perbedaan pendapat dan perpecahan di antara mereka.(djl)
Bersambung Part dua
Sumber: