Perjalanan Awal Mula Dakwah Nabi Ibrahim AS

Perjalanan Awal Mula Dakwah Nabi Ibrahim AS

Kajian Islam. Kisah dakwah Nabi Ibrahim AS --

Kajian Islam. Radar Seluma. Disway.id - Nabi Ibrahim AS sebagaimana diketahui lahir pada zaman Raja Bobilonia bernama Namrud yang terkenal kejam dan zalim, awal kelahiran Nabi Ibrahim AS tersiar kabar akan ada lahir seorang bayi laki-laki yang nantinya akan membunuh Raja Namrud, mendengar hal tersebut Raja Namrud memerintahkan setiap bayi laki-laki yang lahir harus segera di bunuh.

Saat yang bersamaan Ayahanda Nabi Ibrahim di nobatkan menjadi Panglima perang kerajaan Bobilonia oleh Raja Namrud sehingga berdasarkan sarang dari kedua anaknya kakak dari Nabi Ibrahim AS ibunda Nabi Ibrahim di asingkan ke dalam sebuah Goa hingga Nabi Ibrahim AS dan sebagai ganti Nabi Ibrahim AS ayahanda Ibrahim AS menggantikan dengan seorang anak budak untuk di serahkan kepada Raja Namrud.

BACA JUGA:Kisah Singkat Kelahiran Nabi Ibrahim AS

Setelah lahir Nabi Ibrahim AS di tinggalkan sendirian di dalam sebuah Goa dan Allah SWT mengutus Malaikat untuk menjaga dan merawat Nabi Ibrahim AS hingga tumbuh menjadi seorang anak balita yang tumbuh dengan kelebihan cepat dapat berbicara dari anak-anak biasa nya.

Hingga suatu ketika Haran kakak Nabi Ibrahim mengajak Nabi Ibrahim AS untuk pulang ke rumah meskipun sempat menolak akhir nya Nabi Ibrahim AS menuruti permintaan kakak nya.

Hingga tiba la masa remaja Nabi Ibrahim AS sering bertanya kepada ayahnya mengenai Tuhan yang sesungguhnya. Pada saat itu ia menyadari kesia-siaan adanya patung. Oleh sebab itu keinginan untuk menyadarkan kaumnya semakin kuat dan akhirnya mengambil jalan untuk berdakwah.

Sewaktu mendapati ayahnya tidak mau meninggalkan menyembah berhala, kesedihan menghampiri dirinya.      Meski sudah mengingatkannya secara berulang namun ternyata pendiriannya sangat kukuh.

BACA JUGA:Kasih Nabi Ibrahim Dalam Mencari Tuhan Sang Pencipta

Adapun dakwah Nabi Ibrahim AS dalam menyampaikan Wahyu Allah SWT tentang bahwa yang berhak di sembah hanya Allah SWT

Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Maryam ayat 42-45 berbunyi:

إِذْ قَالَ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ لِمَ تَعْبُدُ مَا لَا يَسْمَعُ وَلَا يُبْصِرُ وَلَا يُغْنِي عَنْكَ شَيْئًا

يَا أَبَتِ إِنِّي قَدْ جَاءَنِي مِنَ الْعِلْمِ مَا لَمْ يَأْتِكَ فَاتَّبِعْنِي أَهْدِكَ صِرَاطًا سَوِيًّا

يَا أَبَتِ لَا تَعْبُدِ الشَّيْطَانَ ۖ إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلرَّحْمَٰنِ عَصِيًّا

يَا أَبَتِ إِنِّي أَخَافُ أَنْ يَمَسَّكَ عَذَابٌ مِنَ الرَّحْمَٰنِ فَتَكُونَ لِلشَّيْطَانِ وَلِيًّا

Artinya:

"Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya; "Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun?"

"Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus"

"Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah"

" Wahai bapakku sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi syaitan" (QS Maryam 42-45)

BACA JUGA:Kisah Tauladan Nabi Saleh AS, Bisa dijadikan Renungan

Dalam berdakwah Nabi Ibrahim AS di hadapkan kepada masyarakat di Bait Al-Maqdis mayoritas penduduknya masih menyembah berhala akan tetapi yang lebih menyedihkan lagi kenyataan yang sangat pahit harus diterimanya, bahwa pembuat semua patung tersebut adalah ayahnya sendiri dan ayah Nabi Ibrahim AS juga tergolong orang yang menyembah berhala yang ia buat sendiri.

Dalam menjalankan berdakwahnya ada banyak halangan dan rintangan yang harus dihadapi Nabi Ibrahim AS. Termasuk menerima penolakan dari kaumnya sendiri yang kukuh tetap menyembah patung yang mereka yakini  kepercayaan turun temurun yang mereka anut adalah lebih kuat daripada ajaran Ibrahim AS.

Dakwah Nabi Ibrahim AS yang sampaikan kepada umatnya ditolak mentah-mentah oleh umatnya bahkan tidak jarang mereka juga melakukan tindak kekerasan.   

Sebagaimana dijelaskan Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Al- Ambiya ayat 54 berbunyi: 

قَالَ لَقَدْ كُنتُمْ أَنتُمْ وَءَابَآؤُكُمْ فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ

Artinya:

"Ibrahim berkata: "Sesungguhnya kamu dan bapak-bapakmu berada dalam kesesatan yang nyata" (QS Al- Ambiya 54)

BACA JUGA:Kisah Nabi Hud AS Yang Allah SWT Abadikan dalam Al-Qur’an. Berikut Ulasannya

Meskipun terus mendapatkan penolakan namun, Ibrahim tetap menyebarkan ajaran tauhid yakni mengesakan Allah SWT kepada umatnya. seiring berjalannya waktu mulai datang satu per satu orang menyatakan keimanannya. Hanya saja sebagian masih secara sembunyi-sembunyi karena masih takut terhadap Raja Namrud yang kejam dan zalim.(djl) 

 

Sumber: