Oknum Guru di Seluma Diduga Lecehkan Murid Tak Dibebastugaskan
Rosdiana-Andry Dinata Radar Seluma-
PEMATANG AUR, Radar.Seluma.disway.id - Ada apa dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Seluma. Oknum guru salah satu sekolah menengah pertama yang diduga melakukan pelecehan terhadap muridnya saat ini tidak dibebastugaskan. Oknum guru tersebut saat ini hanya dipindahtugaskan ke sekolah menengah pertama lainnya. Terlepas dari betul apa tidak dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Oknum guru ini seharusnya Disdikbud Seluma mengambil inisiatif untuk membebaskan tugas terlebih dahulu. Apalagi saat ini informasinya kasus ini sudah masuk rana kepolisian.
Hal ini juga tentu membuat sebagian wali murid mengaku was-was. Mereka khawatir dan prihatin terhadap kejadian ini. Bahkan wali murid sudah menyampaikan secara lisan kepada pihak sekolah tempat oknum guru sekarang bertugas bahwa mereka menolak dan meminta agar oknum guru itu dibebastugaskan. Tentu yang bisa memberikan statement tentang oknum guru ini adalah Kepala Disdikbud Seluma. Tetapi pagi, kemarin (19/4) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Seluma tidak ada di kantor.
Jangan sampai dengan belum dibebastugaskan oknum guru yang diduga melakukan pelecehan seksual kepada muridnya ini justru menganggu proses belajar mengajar. Atau malah justru nanti ada korban berikutnya karena informasinya sudah banyak korban juga.
BACA JUGA: DHL Calls for Innovators to Submit Sustainability Ideas and Solutions to Fast Forward Challenge
BACA JUGA:Bursa Qmiax Perkuat Kepatuhan Global Mata Uang Kripto
BACA JUGA:Bursa Qmiax: Membentuk Masa Depan Transaksi Perdagangan Mata Uang Kripto yang Aman dan Patuh
Seperti yang dikabarkan sebelumnya, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Seluma, sudah mendatangkan psikolog untuk melakukan assessment terhadap korban anak.
Dalam hal ini Rosdiana, S.Sos, M.Si menyampaikan pihaknya telah melakukan pendampingan. Dan diduga korban anak ini mengalami trauma. "Sudah kita lakukan pendampingan," tukasnya.
Informasi yang diterima ada dua korban anak. Keduanya ini memiliki nama yang sama. Seperti yang dikabarkan sebelumnya belakangan media sosial dihebohkan lantaran ada pelajar sekolah menengah pertama yang membuat pernyataan bahwa dirinya sudah mengalami dugaan pelecehan seksual dari oknum guru. Kemudian disusul lagi dengan kembali beredar siswi sekolah menengah pertama ini tampak di dalam mobil menyampaikan bahwa apa yang dijelaskannya di dalam video sebelumnya soal dugaan pelecehan seksual adalah tidak benar.(adt)
Sumber: