Kisah Abdurahman Bin Auf Sahabat Nabi Yang Gagal Miskin

 Kisah Abdurahman Bin Auf Sahabat Nabi Yang Gagal Miskin

Kajian Islam sahabat nabi--

 

Kajian Islam. Radar Seluma. Disway.id - Banyak Aspirasi yang dapat kita jadikan suri tauladan dalam menjalani hidup dan kehidupan di dunia untuk bekal di akhirat kelak bukan hanya hanya dari suri tauladan Nabi Muhammad Rasulullah SAW namun juga dapat kita ambil dari kisah-kisah para sahabat Nabi Muhammad Rasulullah SAW.

 

BACA JUGA: Ganjar Akan Kirim Koruptor ke Nusakambangan!

BACA JUGA: Ada Transaksi Rp 800 Juta, Saat Firli Bertemu SYL?

Kali ini Radar Seluma. Disway.id akan mengangkat kisah salah satu sahabat Nabi Muhammad Rasulullah SAW yang bernama Abdurrahman Bin Auf yang gagal miskin dalam Kajian Islam hari ini.

 

Abdurrahman Bin Auf merupakan sahabat Nabi Muhammad Rasulullah SAW yang sangat kaya raya dan sangat dermawan, hingga Abdurrahman di juluki orang yang gagal miskin.

 

Dikisahkan suatu ketika Nabi Muhammad Rasulullah SAW sedang duduk bersama para sahabat bumi bergetar dan Rasulullah SAW bertanya ada ini lalu para sahabat menjawab itu adalah Khafilah dagangan nya Abdurahman Bin Auf baru pulang dari Syam dengan membawa barang-barang dangannya dengan ribuan Onta.

 

Maka Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya di kalangan sahabatku dia adalah orang masuk paling terakhir karena hisab nya paling panjang" 

Maka Sabda Nabi tersebut menjadi perbincangan di kalangan para sahabat sehingga terdengar di telinga Abdurahman Bin Auf, ketika mendengar nya Abdurahman Bin Auf segera menyedekahkan harta benda nya tapi sebagaimana janji Nabi Muhammad Rasulullah SAW Sedekah tidak akan menjadikan miskin sehingga harta benda Abdurahman Bin Auf makin bertambah bukannya miskin sehingga harta benda makin bertambah kaya raya,

Maka Abdurahman Bin Auf mikir bagaimana cara biar Abdurahman Bin Auf ini menjadi miskin maka ketika buah kurma di Madinah busuk tidak bisa di jual Abdurahman Bin Auf berisiatif memborong dan membeli semua kurma tersebut dari petani di Madinah dengan harapan segera bisa miskin, akan tetapi di saat yang sama di kawasan di Jazirah Arab mengalami wabah parah dan orang yang kena wabah tidak bisa sembuh meski di beri obat apa pun.

Sumber: