Pemilu di Belanda Dimenangi Geert Wilders, Dicap Anti Islam
Pemilu di Belanda dimenangkan Geert Wilders, politikus yang dicap anti Islam--
Namun disebutkan di Belanda, bahwa kemenangan politikus kontroversial itu disebut sebagai salah satu kekacauan politik terbesar di Belanda sejak Perang Dunia II dan mengguncang seluruh Eropa.
Diketahui Wilders, dengan lidahnya yang berapi-api, telah lama menjadi salah satu anggota parlemen Belanda paling terkenal di dalam dan luar negeri. Statemennya dan gaya rambutnya telah menarik banyak perbandingan dengan mantan presiden AS, Donald Trump.
Bahkan disebutkan retorika anti-Islamnya yang berapi-api telah menjadikan Wilders sebagai sasaran para ekstremis dan membuatnya hidup di bawah perlindungan sepanjang waktu selama bertahun-tahun. Bahkan dia pernah muncul di pengadilan sebagai korban ancaman pembunuhan, dan bersumpah tidak akan pernah bisa dibungkam.
Dilansir kantor berita Associated Press, Kamis (23/11/2023), saat memberikan suara pada hari Rabu (22/11) waktu setempat di Balai Kota Den Haag, Wilders diapit oleh para penjaga keamanan bertubuh kekar yang memindai ruangan untuk mencari kemungkinan ancaman. Diketahui, bahwa selama ini, dia telah berpindah dari satu rumah persembunyian ke rumah persembunyian lainnya selama hampir dua dekade.
Pada tahun 2009, pemerintah Inggris menolak mengizinkan veteran politik berumur 60 tahun itu mengunjungi negara tersebut, dengan alasan bahwa ia merupakan ancaman terhadap "keharmonisan masyarakat dan juga keamanan publik."
BACA JUGA: Crayon Sudah Ada di Asia Pasifik dengan Empat Vendor Baru
BACA JUGA: Penelitian CIO, Kerja Fleksibel Kunci Merekrut Karyawan Terampil
Dilansir dari Detik.Com, Wilders pernah diundang ke Inggris oleh anggota majelis tinggi Parlemen, House of Lords, untuk memutar film berdurasi 15 menit "Fitna," yang mengkritik Al-Quran sebagai "buku fasis." Film ini memicu protes kekerasan di seluruh dunia Muslim pada tahun 2008 karena menghubungkan ayat-ayat Alquran dengan rekaman serangan teroris.
Sumber: