Kapolres Bengkulu Selatan, Datangi Juru Kunci Syeh Mohammad Amin Pasar Bawah Manna
Kapolres BS di makam --
BENGKULU SELATAN, Radar Seluma.Disway.Id, - Kapolres BENGKULU SELATAN Polda Bengkulu AKBP Florentus Situngkir SIK bersama anggota bersilaturahmi dan patroli datangi Juru Kunci Makam Syeh Mohammad Amin Pasar Bawah Junaidi, yakni dalam rangka silaturahmi dan monitoring kegiatan masyarakat dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-77 Tahun 2023 pada Kamis(15/06/2023). Dan akan menggelar Bhakti Sosial melakukan pengecekan pagar makam dan Masjid Al Mandar serta hal lainnya untuk menjadikan lokasi makam ini semakin bagus.
"Sengaja hadir dalam rangka menyampaikan pesan Kamtibmas dan ingin melakukan bakti sosial di lokasi makam Syeh Mohamad Yamin dan tempat tersebut salah satu tempat wisata bersejarah. Yang mana letaknya di Pasar Bawah, Kecamatan Manna, Bengkulu Selatan. Nama Syeh Moh Amin ini harum di Manna, ibukota Kabupaten Bengkulu Selatan. Buktinya, walaupun dia sudah lama wafat dan di makamkan di daerah Pasar Bawah, namun namanya tetap harum dan dikenang warga Bengkulu Selatan dan sekitarnya. Orang masih banyak yang mengunjungi makamnya di Komplek Mesjid Al-Manar,"ungkap Florentus.
BACA JUGA: Ketua Fraksi Gerindra Apresiasi Keputusan MK, Tolak Gugatan Pemilu Tertutup
Penjaga makam syeh Moh Amin Junaidi mejelaskan bahwa Syeh Mohammad Amin adalah orang yang menyebarkan agama Islam di Kota Manna dan sekitarnya.
Ia tidak tahu secara detil sejak tahun berapa Syeh Mohammad Amin menyebarkan agama Islam di Bengkulu Selatan. Sebab waktu itu dia mengaku belum lahir. Namun menurut orang tua dahulu, dia adalah penyebar agama Islam di Bengkulu Selatan.
Tempat tinggalnya di Pasar Bawah. Menurut orangtua dan cerita dari mulut ke mulut yang dia dengar, bukannya orang Manna. Dia adalah pendatang. Ia berasal dari daerah Nias, Sumatera Utara. Saat datang ke Manna, masih sendiri. Kemudian, menikah dengan orang Manna dan menetap di Pasar Bawah. Dalam menyebarkan agama Islam di Manna, dia membangun sebuah musala. Kemudian musala ini ditingkatkan menjadi Mesjid. Namanya, Masjid Al-Manar. Konon kabarnya Masjid Al-Manar itu masjid tertua di Manna. Saat itu, dia mengajarkan agama dengan penuh kesabaran. Seperti mengajarkan salat, mengaji.
Sehingga warga banyak yang memeluk agama Islam. Setelah meninggal dan di makamkan di samping Masjid Al-Manar yang dia bangun bersama warga setempat. Makamnya saat ini dikeramatkan warga. Banyak warga yang berziarah ke makam tersebut. Ada yang datang dari luar Manna. Seperti dari Medan, Palembang, Jawa. Dan menariknya, ada juga warga itu yang menginap disana.
Sumber: