Akibat DBD, Ada Warga Talang Tinggi Meninggal Dunia

  Akibat DBD, Ada Warga Talang Tinggi Meninggal Dunia

Keluarga korban meninggal akibat DBD--

BACA JUGA:Inspektorat Seluma Periksa Bumdes LA

 

"Kami meminta surat rujukan untuk membawa almarhum ke rumah sakit Bengkulu kepada pihak rumah sakit Tais, akan tetapi pihak rumah sakit memberikan surat rawat jalan. Padahal almarhum ini di vonis terkena Anemia berat, kalau mengidap Anemia berat kenapa almarhum diberikan surat rawat jalan bukan rujukan" sampai Riki.

 

Riki juga menyampaikan setelah almarhum keluar dari rumah sakit Umum Daerah Tais, almarhum langsung dibawa ke Rumah sakit Bhayangkara Bengkulu untuk dilakukan penanganan yang lebih baik lagi mengingat kondisi almarhum pada saat itu semakin memburuk karena darah keluar dari dalam organ tubuh serta dari gusi tanpa henti.

 

"Sewaktu kami bawa ke rumah sakit Bhayangkara dokter mengatakan bahwa almarhum terkena DBD, hal tersebut dapat di lihat dari surat kematian yang di berikan oleh pihak rumah sakit kepada kami yang mana dalam diagnosa tersebut almarhum di diagnosa Dengue Syok Sindrom" sampai Riki, serta sebelum dirawat diruang ICU kami juga sempat menanyakan apa penyakit almarhum, dan pihak perawat menjawab DBD yang sudah parah, sontak perawat langsung membawa almarhum keruang ICU " sambungnya.

 

 

Ditambahkannya, kepada pihak puskesmas dan RSUD Tais untuk kedepannya untuk lebih teliti lagi dalam mengdiaknosa pasien, supaya kejadian seperti ini tidak terulang lagi, dan juga pihak puskesmas Desa Talang Tinggi seharusnya jangan lagi mendebat masalah apa yang mengakibatkan almarhum meninggal melainkan harus memberikan tindakan" kami sudah ikhlas dengan kejadian ini, kami melapor karena ditakutkan wabah DBD ini menyebar ke yang lain bukan untuk mengecilkan salah satu pihak, melainkan kami hanya ingin kejadian ini tidak terulang lagi" sampai Riki.

 

Dalam melakukan penanganan puskesmas seharusnya cepat dalam melakukan tindakan, jangan hanya memikirkan ongkos sewa pusling.

 

" Saya sebenarnya menyesalkan pihak petugas puskesmas menerangkan biaya sewa kendaraan pusling dari pada menangani suami saya.

Puskesmas meminta biaya Rp 250 ribu, untung saja ada mobil tetangga jadi kami tidak jadi memakai mobil pusling puskesmas Desa Talang Tinggi" kata Nimas istri almarhum.

Sumber: