Rudolf Tobing Si Pembunuh 'Full Senyum' Punya Masa Lalu Kelam, Pernah Dipukuli Oleh Sosok Ini

Rudolf Tobing Si Pembunuh 'Full Senyum' Punya Masa Lalu Kelam, Pernah Dipukuli Oleh Sosok Ini

tersangka pembunuhan--

 

RADARSELUMAONLINE.COm - Rudolf Tobing alias si pembunuh yang tersenyum saat membawa jasad korban yang dibunuhnya ternyata punya masa lalu kelam.

 

Nama Rudolf Tobing seketika menjadi booming di media sosial setelah aksi pembunuhannya viral.

 

Sang pelaku diketahui telah membunuh wanita berinisial AYR atau Icha (36), lalu membuang mayatnya di kolong tol Becakayu, Bekasi, Jawa Barat.

 

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi menyebut Rudolf Tobing punya trauma masa kecil yang sangat memekas dalam dirinya.

"Pelaku ini mempunyai trauma masa kecil," ucap Kombes Pol Hengki Haryadi pada Jumat, 21 Oktober 2022.

 

Berdasarkan keterangan yang  berbeda, Rudolf Tobing bahkan disebut pernah dipukuli ayahnya sehingga sampai saat ini traumanya masih ada.

Karena pernah mengalami kekerasan itu, sehingga Rudolf Tobing bisa sering tidak dapat mengontrol emosinya dengan baik.

 

"Pelaku sering dipukuli almarhum orangtua dan punya emosi yang meledak-meledak," tandas Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga.

 

Lebih lanjut, Indrawienny mengungkapkan kalau Rudolf Tobing pernah mengemban pendidikan sejak SMA di Amerika Serikat.

 

Rudolf pun juga melanjutkan studinya ke jenjang perguruan tinggi yang ada di Amerika.

 

 

"Tersangka pernah kuliah di Amerika namun dipulangkan karena pelaku dideportasi," tutur Indrawiennya.

 

Akan tetapi Rudolf pada akhirnya kena deportasi akibat melanggar aturan visa dengan bekerja penuh waktu (full time) di negeri paman sam.

 

Setelah dideportasi, Rudolf akhirnya memutuskan untuk melanjutkan proses pendidikannya di sekolah tinggi ilmu Teologi di Jakarta.

 

"(Rudofl) melanjutkan sekolah Teologi dan lulus tahun 2015," ujar Indrawienny.

Sementara itu, sebelumnya Pakar kriminologi Universitas Indonesia (UI) Prof Adrianus Meliala mencermati raut wajah Christian Rudolf Tobing saat sedang membawa jasad korbannya menaiki lift.

 

Adrianus menanggapi juga pertanyaan yang beredar tentang apakah Rudolf Tobing ini merupakan seorang psikopat atau bukan.

Menurutnya, tidak bisa secara mudah menentukan kalau Rudolf Tobing adalah psikopat karena untuk menetapkan itu tidak hanya berkaitan dengan kemampuan membunuhnya saja.

Meski psikopat bisa diukur dari keterlibatan kejahatan pada umumnya, tetapi hal itu bukan satu-satunya acuan untuk menetapkan Rudolf Tobing sebagai psikopat.

 

Adrianus menilai Rudolf Tobing memang sudah merencanakan aksinya dengan sangat matang untuk merenggut nyawa dari seorang wanita bernama Ade Yunia Razabani atau Icha (36).

 

 

Ia pun melihat ada tarikan otot yang tegang dari raut wajah Rudolf Tobing saat membawa jasad korbannya menaiki lift apartemen yang berlokasi di daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Senin, 17 Oktober 2022.

 

“Sebetulnya kalau kita lihat secara lebih tajam, ada tarikan otot wajah yang mengindikasikan tegang,” kata Adrianus Meliala, seperti dikutip dari kanal YouTube Kompas TV pada Sabtu, 22 Oktober 2022.

 

“Kemungkinan kemampuan untuk seolah-olah tenang itu karena pelaku memang sudah merencanakan aksinya dengan matang, termasuk soal-soal detail seperti saat keluar dari TKP,” sambungnya.

Ketika Rudolf Tobing tampak tersenyum membawa troli berisikan jasad korbannya, itu dijadikannya sebagai upaya manipulasi dari perasaan tegang yang tengah ia rasakan.

Salah satu tanda yang bisa mengukur ketegangan Rudolf Tobing yakni terlihat dari gerak gerik tangannya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

“Bisa dilihat bahwa yang bersangkutan memegang pegangan troli atau memain-mainkan tangan. Itu indikasi tegang,” ucap Adrianus.

 

Sang pakar kriminologi itu juga memuji urat berani yang dimiliki Rudolf Tobing karena masih bisa membawa jasad korbannya di troli masuk ke dalam lift.

 

"Maka ia masuk dalam bawah sadar orang perihal anomali pikiran orang yang tidak mungkin berpikir sejauh itu.” jelas Adrianus.

Sebelumnya diketahui bahwa tersangka Rudolf diketahui sempat mencari cara lain dalam menghabisi nyawa korban dan Rudolf.

 

Bahkan disebut-sebut sang pelaku sampai menyempatkan diri untuk mempelajari cara membunuh korban tanpa suaradi internet.

Pelaku men-searching lagi bagaiman cara membunuh orang supaya tidak bersuara. Itu dipelajari selama tiga hari," lanjut AKBP Panji.

 

Untuk diketahui, Rudolf ditangkap atas pembunuhan kepada Icha di yang jasadnya ditemukan terbungkus plastik hitam pada Selasa 18 Oktober 2022 di Bekasi. 

 

 

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi juga mengatakan, Rudolf Tobing menyimpan dendam kepada Icha karena dianggap telah mengkhianati pertemanan mereka. 

 

Menurut keterangan tersangka, yang bersangkutan dendam, sakit hati karena merasa dikhianati. Sehingga dia merencanakan pembunuhan itu, jadi tidak ada kekerasan seksual," tukas Hengki.

Sumber: