BBM Ambulance Ditanggung, Dan Non Subsidi
Rudi Sawaludin--
PEMATANG AUR - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma Rudi Syawaludin, S.Sos mengharapkan agar Puskesmas memahami betul BBM yang diperuntukan untuk ambulan itu BBM apa. Kalau memang dalam keadaan urgent dirinya tidak mempersoalkan apabila ambulan mengisi BBM eceran.
"Kita minta kepada Puskesmas untuk paham betul BBM apa yang boleh untuk ambulan. Kalaupun memang untuk ambulan itu, harus BBM yang non subsidi maka kita cari dulu. Kalau dalam kondisi urgent kita sama-samalah cari solusinya jangan sampai ambulan tidak mendapatkan solar. Jadi sebelum bawa pasien, mobil ambulan sudah harus berisi, bukan pada saat hendak bawa pasien, baru disi," kata Rudi Syawaludin, kemarin.
Sebagai upaya agar ambulan bisa mendapatkan BBM solar Rudi menyampaikan memperbolehkan jika hendak mengisi solar di eceran.
"Untuk kondisi saat ini saya perbolehkan untuk mengisi solar eceran. Sembari nanti kami akan melapor ke atasan untuk bersama-sama nanti mencari solusinya. Mohon juga kepada pihak SPBU agar diberikan toleransi kepada ambulan terkhusus yang membawa pasien," sambungnya.
Dijelaskan Rudi apabila memang harus mengisi BBM non subsidi maka anggaran operasional di Puskesmas tidak akan cukup.
Mengingat operasional Puskesmas dalam satu tahun hanya Rp10 juta saja.
"Untuk BBM ambulan bisa diklaim melalui BPJS pasien. Namun dengan catatan BBM yang dibeli itu harus merupakan BBM non subsidi. Kalau BBM subsidi tidak bisa diklaim dengan menggunakan BPJS. Kalau untuk membeli BBM non subsidi dengan dana operasional di Puskesmas kami yakin tidak akan cukup karena dalam satu tahun cuma Rp10 juta," jelasnya.
Tidak hanya diklaim melalui BPJS, dana operasional ambulan juga bisa didapatkan melalui dana JKN. Namun tetap dengan catatan tidak membeli BBM subsidi.
"Untuk opersional ambulan sangat minim. Tetapi itu tadi bisa dibiayai melalui JKN dan BPJS. Beli BBM subsidi ataupun beli bensin eceran itu kuitansi pembeliannya tidak berlaku dan tidak bisa diklaim," urainya.
Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa ambulan Puskesmas Puguk ditolak ketika hendak mengisi solar di SPBU Tais. Dan pada saat itu karena sedang membawa pasien, maka sopir memilih untuk mengisi eceran.
ambulan--
"Kalau dari keterangan kepala Puskesmas bahwa saat itu ambulan sudah antre. Dan petugas SPBU sedang hendak koordinasi dengan pengawas SPBU apakah boleh atau tidak. Namun karena sudah emosi sehingga sopir ambulan memilih meninggalkan SPBU dan membeli BBM di eceran. Hingga selanjutnya membeli di SPBU Sukaraja," tutupnya.(adt)
Sumber: