Jangan Buang Sembarangan Resi dan Kemasan Paket Anda, TIKI Ajak Proteksi Data & Lingkungan

Jangan Buang Sembarangan Resi dan Kemasan Paket Anda, TIKI Ajak Proteksi Data & Lingkungan

Tiki--

Di sisi operasional, TIKI juga konsisten menjalankan berbagai inisiatif keberlanjutan secara internal. Perusahaan terus mendorong penggunaan kemasan ramah lingkungan, seperti plastik dengan kandungan OXIUM yang lebih cepat terurai, serta mengurangi pemakaian kertas melalui sistem digitalisasi dokumen pengiriman. Selain itu, TIKI memanfaatkan kembali kardus dan karung yang masih layak pakai, serta secara aktif mengedukasi pelanggan dan mitra tentang pentingnya prinsip Reuse, Reduce, dan Recycle (3R).

Untuk memperkuat sirkulasi kemasan yang berkelanjutan, TIKI mulai menerapkan sistem reverse logistics pada pengiriman tertentu, yaitu pengumpulan kembali kemasan bekas antar agen dan cabang TIKI yang dapat digunakan kembali. Melalui pendekatan ini, TIKI tidak hanya membantu mengurangi timbunan sampah kemasan dari aktivitas logistik, tetapi juga berkontribusi dalam memperpanjang siklus hidup material dan menekan jejak karbon perusahaan.

 

“Kami percaya keberlanjutan bukan sekadar inisiatif tambahan, melainkan bagian dari tanggung jawab operasional yang harus dijalankan setiap hari. Melalui inovasi kemasan ramah lingkungan, digitalisasi proses, hingga penerapan sistem reverse logistics, TIKI berupaya menciptakan rantai logistik yang lebih hijau dan efisien. Langkah-langkah ini kami lakukan secara konsisten agar setiap kiriman tidak hanya sampai dengan aman dan tepat waktu, tetapi juga berkontribusi bagi lingkungan,” ujar Yulina.

 

Melalui kampanye edukasi ini, TIKI berharap masyarakat semakin sadar bahwa menjaga kerahasiaan data pribadi dan mengelola kemasan secara bertanggung jawab adalah bagian dari perilaku digital yang aman dan berkelanjutan.

 

BACA JUGA:Pengalaman PMI asal Seluma di Jepang, Disnakertrans Seluma Imbau PMI Gunakan Jalur Resmi

“Di era digital, keamanan data dan kepedulian lingkungan bukan lagi isu terpisah. Keduanya harus berjalan beriringan agar aktivitas logistik dan gaya hidup digital masyarakat bisa tumbuh secara berkelanjutan,” tutup Yulina.

Sumber: