Hijrah Menuju Kesabaran dan Keikhlasan: Meniti Jalan Allah dengan Hati yang Tegar dan Ikhlas

Hijrah Menuju Kesabaran dan Keikhlasan: Meniti Jalan Allah dengan Hati yang Tegar dan Ikhlas

Radarseluma.disway.id - Hijrah Menuju Kesabaran dan Keikhlasan: Meniti Jalan Allah dengan Hati yang Tegar dan Ikhlas--

1. Sabar dalam ketaatan kepada Allah, seperti terus menjaga shalat, menutup aurat, atau menahan lisan dari ghibah.

2. Sabar dalam meninggalkan maksiat, seperti menjauhi pergaulan bebas, menolak ajakan teman ke arah negatif.

3. Sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan, seperti dicemooh karena penampilan yang syar’i atau kehilangan pekerjaan karena kejujuran.

Rasulullah SAW sendiri bersabda:

«وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ»

Artinya: "Ketahuilah bahwa pertolongan itu bersama dengan kesabaran, dan kelapangan bersama dengan kesempitan." (HR. Tirmidzi no. 2516)

Keikhlasan: Ruh dari Segala Amal Hijrah

Selain sabar, keikhlasan adalah ruh dalam hijrah. Tanpa keikhlasan, amal sebesar apa pun tidak akan diterima oleh Allah. Banyak yang berhijrah karena tren, karena teman, atau karena ingin dianggap baik oleh manusia. Padahal hijrah sejati harus dilandasi oleh niat karena Allah semata.

Allah berfirman:

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ

Artinya: "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya..." (QS. Al-Bayyinah: 5)

Dan Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

Artinya: "Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai apa yang ia niatkan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hijrah karena Allah akan melahirkan istiqamah. Namun jika hijrah karena selain-Nya, maka ia mudah goyah dan kembali kepada kebiasaan lama ketika diuji.

Sumber: