Hijrah Menuju Kesabaran dan Keikhlasan: Meniti Jalan Allah dengan Hati yang Tegar dan Ikhlas

Hijrah Menuju Kesabaran dan Keikhlasan: Meniti Jalan Allah dengan Hati yang Tegar dan Ikhlas

Radarseluma.disway.id - Hijrah Menuju Kesabaran dan Keikhlasan: Meniti Jalan Allah dengan Hati yang Tegar dan Ikhlas--

Reporter: Juli Irawan 

Radarseluma.disway.id -Hijrah bukan hanya sekadar berpindah tempat, tetapi lebih dari itu: hijrah adalah transformasi spiritual. Ia adalah bentuk nyata dari kesadaran seorang Muslim untuk beranjak dari keburukan menuju kebaikan, dari maksiat menuju taat, dari kelalaian menuju kesadaran. Namun dalam proses hijrah ini, ada dua bekal utama yang harus menyertai setiap langkah: kesabaran (ṣabr) dan keikhlasan (ikhlāṣ). Tanpa keduanya, perjalanan hijrah akan terasa berat dan mudah tergelincir kembali ke jalan lama.

Dalam era penuh godaan seperti sekarang ini, hijrah memerlukan keteguhan hati. Banyak yang memulai hijrah dengan semangat, tetapi melemah karena ujian. Maka, penting untuk memahami dan menanamkan nilai-nilai kesabaran dan keikhlasan dalam hijrah agar tetap istiqamah hingga akhir hayat.

Makna Hijrah dalam Perspektif Islam

Hijrah secara bahasa berarti “meninggalkan” atau “berpindah”. Dalam konteks syariat, hijrah berarti meninggalkan sesuatu yang dilarang Allah menuju sesuatu yang diridhai-Nya. Rasulullah SAW bersabda:

«وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ»

Artinya: "Seorang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah." (HR. Bukhari no. 10)

Hadits ini menunjukkan bahwa hijrah tidak hanya berarti berpindah tempat seperti peristiwa Hijrah Nabi ke Madinah, tetapi juga meliputi hijrah hati meninggalkan keburukan, hawa nafsu, dan dosa menuju ketaatan kepada Allah.

BACA JUGA:Meneladani Semangat Hijrah Para Sahabat: Inspirasi Abadi untuk Perubahan Hidup

Kesabaran: Pilar Utama dalam Hijrah

Kesabaran dalam hijrah adalah fondasi kokoh yang menopang setiap langkah menuju kebaikan. Kesabaran dibutuhkan dalam menghadapi godaan dunia, tekanan sosial, dan bahkan konflik batin. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu serta tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung." (QS. Ali 'Imran: 200)

Kesabaran memiliki tiga bentuk:

Sumber: