Mengatasi Rasa Malas dalam Beribadah dengan Memperbaiki Niat

Mengatasi Rasa Malas dalam Beribadah dengan Memperbaiki Niat

Radarseluma.disway.id - Mengatasi Rasa Malas dalam Beribadah dengan Memperbaiki Niat--

Reporter: Juli Irawan 

Radarseluma.disway.id - Ibadah adalah sarana utama seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Shalat, puasa, membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan berbagai bentuk ibadah lainnya merupakan amalan yang seharusnya dilakukan dengan semangat dan penuh keikhlasan. Namun, dalam realitas kehidupan, tidak sedikit di antara kita yang merasa malas untuk beribadah. Rasa berat untuk menunaikan shalat tepat waktu, enggan membaca Al-Qur’an, bahkan sering menunda-nunda kebaikan menjadi gejala yang semakin meresahkan. Lalu, bagaimana cara mengatasi rasa malas dalam beribadah?

Salah satu kunci utama untuk menghilangkan kemalasan adalah memperbaiki niat. Niat yang tulus dan benar karena Allah akan melahirkan semangat dan kekuatan spiritual yang luar biasa dalam diri seorang mukmin.

Hakikat Niat dalam Islam

Niat adalah asas dalam setiap ibadah. Tanpa niat yang benar, ibadah bisa tidak bernilai di sisi Allah, meskipun secara lahiriah tampak sempurna. Dalam sebuah hadits yang sangat terkenal, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim yang mana berbunyi: 

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

Artinya: “Sesungguhnya segala amal itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menjadi dasar bahwa niat adalah penentu kualitas amal. Jika niatnya benar, karena Allah semata, maka amal tersebut akan diterima dan diberi pahala. Sebaliknya, jika niatnya tercampur dengan riya’ atau tujuan dunia, maka amal tersebut akan sia-sia.

Dalam Al-Qur’an, Allah juga menekankan pentingnya keikhlasan dalam beribadah sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Al-Bayyinah ayat 5 yang mana berbunyi: 

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ

Artinya: “Padahal mereka tidak diperintahkan kecuali agar menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama…” (QS. Al-Bayyinah: 5)

BACA JUGA:Berbagi Kebahagiaan dengan Sesama: Sedekah dan Zakat di Bulan Dzulqa’dah

Sebab-Sebab Timbulnya Rasa Malas dalam Beribadah

Sebelum mengatasi rasa malas, penting untuk mengenali penyebabnya. Di antara faktor yang sering menjadi penyebab malas beribadah adalah:

Niat yang lemah atau salah arah

Banyak orang beribadah bukan karena Allah, tapi karena rutinitas, lingkungan, atau ingin dipuji.

Kurangnya ilmu dan pemahaman Agama

Ketika seseorang tidak memahami keutamaan ibadah, maka semangat untuk menjalankannya pun akan luntur.

Lalai dalam mengingat akhirat

Hati yang tenggelam dalam dunia cenderung lalai dari tujuan hidup yang sesungguhnya.

Pengaruh syaitan dan hawa nafsu

Allah SWT telah mengingatkan bahwa syaitan adalah musuh nyata yang akan menggoda manusia untuk meninggalkan ibadah. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Fathir ayat 6 yang mana berbunyi: 

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا

Artinya: “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka jadikanlah ia musuh(mu).” (QS. Fathir: 6)

Memperbaiki Niat sebagai Obat Rasa Malas

Mengatasi rasa malas tidak cukup dengan motivasi sementara. Harus ada pembenahan dari dalam, yaitu dengan memperbaiki niat. Niat yang benar akan melahirkan semangat untuk istiqamah dalam kebaikan.

Niatkan ibadah karena Allah, bukan karena kebiasaan 

Seseorang yang shalat hanya karena rutinitas tanpa niat tulus akan mudah merasa bosan. Namun, ketika ia menyadari bahwa setiap rakaat adalah dialog dengan Allah, maka hatinya akan hidup.

Ingatlah balasan dari Allah 

Allah SWT menjanjikan pahala besar bagi hamba yang tekun beribadah. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim yang mana berbunyi: 

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

Artinya: “Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang terus-menerus meskipun sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Konsistensi dalam ibadah hanya bisa dicapai dengan niat yang benar.

BACA JUGA:Meningkatkan Ketulusan dalam Beribadah di Bulan Dzulqa’dah

Perkuat iman dan keyakinan 

Iman adalah bahan bakar spiritual. Ketika iman kuat, semangat beribadah akan menyala. Salah satu cara memperkuat iman adalah dengan membaca Al-Qur’an, menghadiri majelis ilmu, dan memperbanyak dzikir.

Tips Praktis Mengatasi Malas dengan Niat

Muroja’ah niat setiap hari

Sebelum memulai ibadah, tanyakan kepada diri sendiri: “Apakah aku melakukan ini karena Allah?”

Buat target harian dengan niat yang jelas:

Misalnya, “Hari ini aku akan membaca 1 juz Al-Qur’an karena ingin mendekat kepada Allah.”

Jauhi lingkungan yang melemahkan iman

Carilah teman yang shalih dan lingkungan yang mendukung ibadah.

Berdoalah agar Allah menetapkan niat dan menghilangkan kemalasan

Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Abu Dawud dan Hasan Shahih yang mana berbunyi: 

اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

Artinya: “Ya Allah, bantulah aku untuk senantiasa mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan memperbagus ibadahku kepada-Mu.”(HR. Abu Dawud, hasan shahih)

BACA JUGA:Bulan Dzulqa’dah: Waktu yang Tepat untuk Meningkatkan Kepedulian Sosial

Dari penjelasan di atas maka dapat kita simpulkan bahwa rasa malas dalam beribadah adalah penyakit hati yang bisa menyerang siapa saja, terutama saat niat mulai melemah atau menyimpang. Oleh karena itu, memperbaiki niat adalah langkah pertama dan utama dalam mengembalikan semangat beribadah. Dengan niat yang lurus karena Allah, seseorang akan mendapatkan energi ruhani yang membuatnya ringan dalam menjalankan kewajiban sebagai hamba.

Mari kita jadikan setiap ibadah sebagai momentum untuk memperkuat hubungan dengan Allah, bukan sekadar rutinitas harian. Perbaharui niat, luruskan tujuan, dan bangkitkan semangat untuk meraih ridha-Nya. Ingatlah bahwa kehidupan dunia hanyalah persinggahan sementara, dan amal ibadah yang ikhlas adalah bekal terbaik menuju Akhirat.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-An'am ayat 162 yang mana berbunyi: 

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Artinya: “Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. Al-An’am: 162)

Semoga Allah menanamkan keikhlasan dalam hati kita, menghilangkan rasa malas, dan menjadikan kita hamba yang senantiasa bersemangat dalam beribadah. Aamiin. (djl)

Sumber:

Berita Terkait