Setelah Syawal: Ujian Sesungguhnya Baru Dimulai
Radarseluma.disway.id - Setelah Syawal: Ujian Sesungguhnya Baru Dimulai--
Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id - Bulan suci Ramadhan telah berlalu, diiringi dengan sukacita Idul Fitri yang menggetarkan hati kaum Muslimin. Bulan Syawal pun kini kita jalani, membawa semangat baru untuk melanjutkan kehidupan dengan bekal takwa yang telah dibentuk selama sebulan penuh berpuasa. Namun, perlu kita sadari bersama, justru setelah Syawal inilah ujian sesungguhnya dalam mempertahankan ketaatan dimulai. Jika Ramadhan mengajarkan kita pengendalian diri dalam suasana penuh keberkahan, maka kehidupan pasca-Ramadhan menuntut pembuktian sejauh mana perubahan itu bisa bertahan.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an dan Al-Hasyr ayat 18 yang mana berbunyi:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَانْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hasyr: 18)
Ayat ini mengingatkan kita untuk selalu mawas diri, termasuk dalam menjaga konsistensi amal kebaikan setelah berlalunya bulan Ramadhan.
BACA JUGA:Inilah 5 Teman Setia yang Menemani di Alam Kubur, Siapa Saja? Simak Penjelasannya
Ujian Konsistensi: Antara Istiqamah dan Kembali pada Kemaksiatan
Setelah Syawal, umat Islam menghadapi tantangan besar: mempertahankan kebiasaan baik yang telah dibangun di bulan Ramadhan, seperti rajin shalat berjamaah, tilawah Al-Qur'an, memperbanyak sedekah, serta menahan diri dari dosa dan maksiat. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim yang mana berbunyi:
أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
Artinya: "Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang terus-menerus meskipun sedikit." (HR. Bukhari no. 6465 dan Muslim no. 783)
Hadits ini mengajarkan kepada kita bahwa konsistensi (istiqamah) dalam beramal jauh lebih utama dibandingkan banyaknya amal yang hanya dilakukan sesekali. Maka, ujian setelah Syawal bukan lagi sekadar menahan lapar dan dahaga, melainkan menahan diri dari kemunduran iman dan kembali ke kebiasaan buruk sebelum Ramadhan.
Waspada terhadap Godaan Setan yang Semakin Kuat
Perlu diketahui, pada bulan Ramadhan, Allah telah membelenggu setan-setan, sebagaimana disebutkan dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim yang mana berbunyi:
إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
Artinya: "Apabila datang bulan Ramadhan, maka dibukalah pintu-pintu Surga, ditutup lah pintu-pintu Neraka, dan dibelenggu lah Syetan-syetan." (HR. Bukhari no. 1899 dan Muslim no. 1079)
Sumber: