75 Tahun Hubungan Tiongkok-India, 'Tango Naga-Gajah' Menguntungkan Kedua Belah Pihak

 

Dalam wawancara dengan CGTN, Harsh Pant, wakil presiden bidang Studi dan Kebijakan Luar Negeri di lembaga pemikir terkemuka India, Observer Research Foundation, mengemukakan bahwa kedua negara ekonomi utama tersebut seharusnya terlibat satu sama lain secara lebih substantif dalam masalah ekonomi di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan global.

 

BACA JUGA:Toyota Fortuner 2025 Teebaru Diesel 4x4 GR Sport: Tetap Menjadi SUV Favorit di Indonesia

"Jika mereka terus bekerja sesuai prinsip perdagangan global yang bebas dan terbuka, saya kira hal itu dapat menginspirasi negara lain untuk melakukan hal yang sama," katanya.

 

Ia menambahkan kerja sama antara kedua belah pihak dapat membawa keberlanjutan jangka panjang pada tatanan ekonomi global saat ini.

 

China kembali merebut posisinya sebagai mitra dagang utama India tahun lalu, melampaui Amerika Serikat setelah jeda dua tahun, menurut laporan terbaru dari Global Trade Research Initiative. Perdagangan bilateral antara kedua raksasa Asia tersebut mencapai $118,4 miliar pada tahun 2024, mencerminkan peningkatan empat persen dari $113,8 miliar pada tahun 2023.

 

Kedua negara telah memanfaatkan kekuatan mereka dalam teknologi dan produksi. Meskipun Tiongkok tetap menjadi pemasok penting barang-barang industri seperti elektronik, mesin, dan bahan kimia, negara itu mengimpor obat-obatan, produk pertanian, dan layanan perangkat lunak dari India.

 

Selain perdagangan, pertukaran budaya juga memainkan peran penting dalam mempererat hubungan. Pada bulan Januari, Tiongkok dan India sepakat untuk melanjutkan penerbangan penumpang langsung dan mengambil langkah-langkah untuk memfasilitasi perjalanan dan pertukaran jurnalis.

 

Pada kuartal pertama tahun ini, sekitar 70.000 visa diterbitkan, mewakili peningkatan sekitar 15 persen tahun-ke-tahun, menurut Duta Besar Tiongkok untuk India Xu Feihong.

Sumber: