Bisnis Perbankan tetap Optimis pada 2Q25, Resiko Perbankan Masih Terjaga

Bisnis Perbankan tetap Optimis pada 2Q25, Resiko Perbankan Masih Terjaga

Bank Mandiri optimistis dapat menjadi pionir dalam mendukung pertumbuhan ekonomi hijau --

 

JAKARTA, Radarseluma.disway.id - Hasil Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK menunjukkan Indeks Orientasi Bisnis Perbankan (IBP) menunjukkan persepsi optimis untuk kuartal kedua tahun ini.

Indeks ini berada pada zona optimis di level 59, walaupun sedikit menurun dari level 60 pada kuartal sebelumnya. Indeks Ekspektasi Kondisi Makroekonomi (IKM) tercatat lebih rendah di level 34, namun Indeks Persepsi Risiko (IPR) naik ke level 58 dari level 55 dan Indeks Ekspektasi Kinerja (IEK) naik ke level 85 dari 74. Optimisme ini didorong oleh harapan berlanjutnya peningkatan intermediasi, serta keyakinan bahwa sektor perbankan memiliki kapasitas yang cukup untuk mengelola risiko.

 

BACA JUGA:Persatuan Umat: Pilar Utama Kekuatan Dakwah Islamiyah

BACA JUGA:PTT Desak Pemda Seluma Bayar Gaji 2024

Risiko perbankan masih terjaga dan terkendali pada 2Q25.

Indeks persepsi risiko (IPR) naik ke level 58 dari periode sebelumnya di level 55. Seiring dengan peningkatan penyaluran kredit, perbankan terus memperkuat pemantauan dan pengelolaan risiko kredit, dengan proyeksi perbaikan rasio kredit bermasalah (NPL) pada 2Q25.

 


BRI--

Optimisme terhadap kinerja perbankan terus berlanjut, didorong oleh Indeks ekspektasi kinerja yang meningkat pada peningkatan DPK dan penyaluran kredit.

IEK naik ke level 85 dari periode sebelumnya di level 74. Pertumbuhan penghimpunan dana diperkirakan akan lebih tinggi didorong oleh pertumbuhan deposito dengan suku bunga DPK yang diperkirakan tetap stabil meskipun BI-Rate mengalami penurunan. Hal ini sejalan dengan upaya bank untuk meningkatkan dana murah guna mencapai target pemberian kredit, serta seiring dengan proyeksi peningkatan permintaan kredit.

 

Ke depan, sektor perbankan masih dihadapkan pada ketidakpastian global, termasuk tekanan terhadap likuiditas dan volatilitas pasar keuangan.

Sumber: