Akibat pasokan yang terbatas, antrean panjang kendaraan tampak hampir sepanjang hari. Pengendara roda dua dan roda empat harus rela mengantre selama beberapa jam, bahkan sejak dini hari, demi mendapatkan BBM. Beberapa warga mengaku aktivitas sehari-hari terganggu, terutama bagi mereka yang bergantung pada kendaraan untuk bekerja.
"Saya antre dari pagi, tapi sering kali BBM datang telat dan cepat habis. Ini sangat menghambat aktivitas kami, terutama yang bekerja di lapangan," keluh Rahmad salah satu warga.
Kelangkaan BBM juga berdampak pada perekonomian masyarakat. Distribusi barang terhambat, kegiatan usaha menurun dan sebagian pelaku usaha terpaksa menghentikan operasional sementara karena kesulitan mendapatkan BBM.
Masyarakat dan pihak SPBU berharap agar Pertamina segera menambah kuota BBM untuk Kabupaten Seluma. Penambahan pasokan dinilai sebagai solusi cepat untuk mengurai kemacetan dan mengembalikan aktivitas masyarakat ke kondisi normal. Selain itu, pemerintah daerah diharapkan turut berkoordinasi dengan Pertamina untuk mengevaluasi sistem distribusi dan mengantisipasi persoalan serupa agar tidak berulang.
BACA JUGA: Satresnarkoba Polres Seluma, Buru Bandar Besar Pemasok Sabu Jaringan Mantan akdes Maras Bantan
BACA JUGA:SUNeVision Memenangkan Penghargaan Stevie® Emas untuk Keunggulan Teknologi
Dengan permohonan yang telah diajukan manajemen SPBU. Masyarakat berharap Pertamina dapat segera memberikan respons agar pasokan BBM kembali normal. Sehingga antrean panjang dan kemacetan yang selama ini terjadi dapat segera teratasi.(ctr)