Artinya:
“Api (yang ada) di dunia ini hanyalah satu bagian dari tujuh puluh bagian panasnya api neraka Jahannam.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Bayangkan, panas api dunia yang sudah begitu menyakitkan hanyalah sebagian kecil dari panasnya api neraka. Setiap lapisan neraka memiliki tingkat siksaan berbeda, dari Jahannam, Ladha, Sa’ir, Saqr, Jahim, hingga Huthamah. Masing-masing disiapkan sesuai kadar dosa dan keingkaran penghuninya.
Harapan bagi yang Bertaubat
Meskipun ancaman neraka begitu mengerikan, Allah SWT tetap membuka pintu rahmat dan ampunan bagi hamba-Nya yang bertaubat dengan sungguh-sungguh.
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Artinya:
“Katakanlah: Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar [39]: 53)
Ayat ini menjadi penegasan bahwa selama nyawa masih di tubuh, pintu taubat tidak tertutup. Allah SWT tidak menghendaki hamba-Nya masuk neraka, tetapi manusia sendirilah yang menjerumuskan diri dengan perbuatan dosa dan keingkaran.
Neraka bukan sekadar mitos atau dongeng menakut-nakuti, melainkan kebenaran yang nyata sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits. Ia adalah manifestasi keadilan Allah SWT terhadap orang-orang yang menolak kebenaran, berbuat zalim, dan hidup dalam kesombongan. Setiap manusia diberi kesempatan di dunia untuk memilih jalan menuju keselamatan atau kebinasaan.
Dengan memahami hakikat neraka, hendaknya kita semakin berhati-hati dalam melangkah dan memperbanyak amal kebaikan. Keadilan Allah pasti ditegakkan, dan setiap perbuatan akan dibalas setimpal. Semoga kita termasuk golongan yang dijauhkan dari panasnya api neraka dan dimasukkan ke dalam surga-Nya yang penuh kenikmatan.
Mari kita renungkan firman Allah SWT berikut ini:
فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Artinya:
“Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh ia telah beruntung. Dan kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Āli ‘Imrān [3]: 185)
Semoga artikel ini menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa kehidupan dunia hanya sementara, sedangkan kehidupan akhirat adalah kekal. Neraka adalah balasan bagi mereka yang ingkar dan zalim, namun surga disediakan bagi hamba yang taat dan rendah hati. (djl)