BACA JUGA: Dituntut 2 Tahun 6 Bulan, Terdakwa Oknum LSM OTT Minta Keringanan Hukuman
"Sampai saat ini masyarakat masih menggunakan jembatan penghubung antara Desa Simpang dan Desa Selebar. Tapi kondisi jembatan itu sudah memprihatinkan dan berpotensi membahayakan pengguna. Karena itu, kita terus berupaya mencari solusi terbaik agar akses warga tidak terputus," tegasnya.
Pemkab Seluma, akan terus menjalin komunikasi dengan pihak BPJN. Agar pembangunan jembatan Desa Simpang tetap masuk dalam rencana kerja nasional tahun 2026. Namun, pemerintah daerah juga tidak ingin menunggu terlalu lama tanpa kepastian.
"Kita tetap berharap BPJN segera merealisasikan pembangunan jembatan tersebut. Tapi kalau ternyata masih ditunda lagi, kami akan segera melaksanakan program karya bhakti bersama Kodim 0425 Seluma untuk membuka jalur alternatif," terangnya.
Rencana Pemkab ini mendapat dukungan positif dari masyarakat Desa Simpang dan sekitarnya. Warga berharap agar pemerintah daerah tidak tinggal diam dan segera mengambil langkah nyata agar akses jalan menuju desa mereka tidak kembali terisolasi. Dengan adanya program karya bhakti TNI, warga optimistis pembangunan infrastruktur di wilayah Seluma Utara akan semakin merata dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan.
"Harapan kami tentu besar agar pemerintah segera memperbaiki akses jalan ini. Kalau jalur baru dibuka, kami tidak perlu khawatir lagi saat mengangkut hasil kebun dan kebutuhan sehari-hari," ujar salah satu warga Desa Simpang.
BACA JUGA: Kinerja Batu Bara Melonjak di Triwulan III 2025, KAI Logistik Kembali Menguat
BACA JUGA:Anggaran Rp 11 Miliar, Pembangunan Revitalisasi Enam SMP di Seluma, Capaiannya Segini!
Dengan rencana strategis tersebut, Pemkab Seluma menegaskan komitmennya untuk memastikan seluruh wilayah di Kabupaten Seluma memiliki akses transportasi yang memadai dan aman. Demi mempercepat pemerataan pembangunan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.(ctr)