Kondisi tersebut menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat, terutama para orang tua siswa yang berharap sekolah segera selesai agar anak-anak mereka bisa belajar di gedung yang layak.
“Kami masyarakat Desa Lubuk Resam berharap Pemkab Seluma melalui Disdikbud segera menuntaskan pembangunan SMPN 22. Sudah lama kami menunggu, tapi sampai sekarang belum selesai,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat yang enggan disebutkan namanya.
BACA JUGA:Toyota Agya Stylix Mobil Kecil dengan Fitur Canggih dan Nyaman di Perjalanan
Ia menuturkan, selama pembangunan belum rampung, siswa SMPN 22 masih harus menumpang belajar di SD Lubuk Resam. Kondisi ruang kelas yang terbatas membuat proses belajar harus dilakukan secara bergantian.
“Kasihan anak-anak kami, mereka harus belajar bergantian karena ruangan terbatas. Situasi ini tentu mengganggu kenyamanan dan efektivitas belajar,” tambahnya.
Pemerintah daerah diharapkan segera menuntaskan pembangunan agar anak-anak di Desa Lubuk Resam dapat menikmati fasilitas pendidikan yang memadai sesuai harapan bersama. (ndo)