Kisah Rasulullah SAW Mengajarkan Adab Tidur: Menjemput Berkah Malam dengan Sunnah Nabi

Selasa 07-10-2025,14:04 WIB
Reporter : juliirawan
Editor : juliirawan

Reporter: Juli Irawan

Radarseluma.disway.id - Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia, namun dalam pandangan Islam, tidur bukan sekadar aktivitas biologis untuk mengistirahatkan tubuh. Tidur adalah bagian dari ibadah apabila dilakukan sesuai dengan adab dan tuntunan Rasulullah SAW. Dalam setiap aspek kehidupan, Rasulullah SAW memberikan teladan terbaik, termasuk dalam hal yang tampak sederhana seperti tidur. Beliau menjadikan tidur bukan hanya waktu istirahat, tetapi juga sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.   Kebiasaan tidur Rasulullah SAW mengandung nilai-nilai spiritual, kesehatan, dan ketenangan batin yang tinggi. Dalam Al-Qur’an dan hadits, banyak anjuran yang menunjukkan bagaimana seharusnya seorang Muslim beristirahat dengan cara yang diridhai Allah SWT. Melalui kisah dan sunnah tidur Nabi ini, kita belajar bagaimana menjadikan tidur sebagai ibadah, bukan sekadar kebiasaan duniawi.   Adab Tidur dalam Pandangan Islam   Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an tentang tidur sebagai tanda kekuasaan-Nya:   وَمِنْ آيَاتِهِ مَنَامُكُم بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُم مِّن فَضْلِهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَسْمَعُونَ   Artinya: “Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari, dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” (QS. Ar-Rum: 23)   Ayat ini menunjukkan bahwa tidur adalah nikmat dan tanda kekuasaan Allah SWT. Maka seorang Muslim hendaknya tidak memandang remeh tidur, melainkan memanfaatkannya untuk memperkuat jasmani dan rohani demi beribadah lebih baik kepada Allah.   Kisah dan Teladan Rasulullah SAW dalam Tidur   Rasulullah SAW memiliki kebiasaan yang penuh makna sebelum tidur. Setiap gerak-geriknya sarat dengan doa, zikir, dan ketenangan hati.    Dalam hadits sahih riwayat Al-Bukhari dan Muslim disebutkan:   كَانَ النَّبِيُّ ﷺ إِذَا أَخَذَ مَضْجَعَهُ مِنَ اللَّيْلِ، وَضَعَ يَدَهُ الْيُمْنَى تَحْتَ خَدِّهِ، ثُمَّ يَقُولُ: اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ أَحْيَا، وَبِاسْمِكَ أَمُوتُ   Artinya: “Apabila Rasulullah SAW hendak berbaring pada malam hari, beliau meletakkan tangannya yang kanan di bawah pipinya, lalu berdoa: ‘Ya Allah, dengan nama-Mu aku hidup dan dengan nama-Mu aku mati.’” (HR. Bukhari dan Muslim)   Kebiasaan sederhana ini mengajarkan bahwa tidur pun harus diawali dengan kesadaran akan kebesaran Allah. Beliau tidak pernah tidur dalam keadaan lalai, tetapi selalu mengingat Allah SWT hingga terlelap.   BACA JUGA:Kisah Rasulullah SAW Mengajarkan Adab Makan dan Minum: Meneladani Kesederhanaan dan Syukur dalam Setiap Suapan   Adab-Adab Tidur Menurut Sunnah Rasulullah SAW   Berikut beberapa adab tidur yang diajarkan Rasulullah SAW agar setiap Muslim mendapat keberkahan malam dan perlindungan dari gangguan syaitan:   1. Berwudhu Sebelum Tidur   Rasulullah SAW bersabda:   إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ   Artinya: “Apabila engkau hendak tidur, maka berwudhulah seperti wudhumu untuk shalat.” (HR. Bukhari dan Muslim)   Wudhu sebelum tidur membersihkan diri dari dosa kecil serta menjaga kesucian, bahkan malaikat akan mendoakan orang yang tidur dalam keadaan suci.   2. Tidur di Sisi Kanan   Rasulullah SAW biasa tidur di sisi kanan sambil menghadap kiblat.   ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ   Artinya: “Kemudian berbaringlah di sisi kananmu.” (HR. Bukhari dan Muslim)   Posisi ini bukan hanya sunnah, tetapi juga terbukti baik secara medis karena membantu kerja jantung dan sistem pernapasan.   3. Membaca Doa dan Dzikir Sebelum Tidur   Rasulullah SAW menganjurkan membaca dzikir, surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas sebelum tidur. Dalam hadits riwayat Al-Bukhari, Aisyah RA berkata:   “Rasulullah SAW setiap malam sebelum tidur, meniupkan kedua telapak tangannya dan membaca Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas, lalu mengusapkan ke seluruh tubuhnya.”   Ini adalah bentuk perlindungan diri dari segala gangguan makhluk halus dan keburukan malam.   4. Tidak Tidur Terlalu Larut dan Tidak Bangun Terlambat   Rasulullah SAW tidak menyukai tidur setelah shalat Isya dan tidak menyukai begadang tanpa manfaat.  Beliau bangun di sepertiga malam terakhir untuk melaksanakan shalat tahajud.   وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ   Artinya: “Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah sebagai ibadah tambahan bagimu.” (QS. Al-Isra’: 79)   Ini menunjukkan bahwa malam adalah waktu terbaik untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.   BACA JUGA:Kisah Rasulullah SAW dalam Berdagang: Teladan Kejujuran dan Amanah sebagai Kunci Sukses Dunia Akhirat   Makna Spiritual Tidur Menurut Rasulullah SAW   Rasulullah SAW mengajarkan bahwa tidur merupakan waktu seorang hamba menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Allah SWT. Ketika seseorang tidur, ruhnya seakan “diambil sementara” oleh Allah.   Sebagaimana firman-Nya:   اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا   Artinya: “Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya.” (QS. Az-Zumar: 42)   Maka tidur merupakan bentuk penyerahan diri yang total kepada Allah. Orang yang berzikir sebelum tidur berarti ia mengingat Allah sebelum menyerahkan ruhnya, sedangkan yang tidur tanpa doa seakan-akan meninggalkan perlindungan Ilahi.   Nilai Kesehatan dan Hikmah Sunnah Tidur Rasulullah SAW   Selain nilai spiritual, adab tidur Nabi juga mengandung hikmah medis:   • Tidur miring ke kanan memudahkan jantung memompa darah ke seluruh tubuh.   • Tidak tidur tengkurap, karena Rasulullah SAW melarangnya dengan sabdanya:   إِنَّهَا ضِجْعَةٌ يُبْغِضُهَا اللَّهُ   Artinya: “Sesungguhnya posisi tidur seperti itu (tengkurap) adalah posisi yang dibenci Allah.” (HR. Abu Dawud)   Dengan mengikuti cara tidur Rasulullah SAW, umat Islam tidak hanya memperoleh pahala sunnah, tetapi juga kesehatan jasmani yang optimal.   Kisah dan teladan tidur Rasulullah SAW bukan sekadar rutinitas, tetapi mengandung pelajaran mendalam tentang keimanan, ketenangan, dan kedisiplinan hidup. Setiap doa, setiap posisi tidur, dan setiap kebiasaan beliau mencerminkan keseimbangan antara spiritual dan kesehatan jasmani.   Dengan mengikuti sunnah tidur Rasulullah SAW, seorang Muslim akan merasakan tidur yang penuh ketenangan, bangun dengan semangat ibadah, dan senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT.   Rasulullah SAW telah mencontohkan bahwa tidak ada satu pun aspek kehidupan yang terlepas dari bimbingan Islam, bahkan dalam urusan tidur sekalipun. Tidur dengan adab yang baik adalah bentuk dzikir dan syukur kepada Allah SWT atas nikmat istirahat yang diberikan-Nya.   Mari kita hidupkan kembali sunnah-sunnah Nabi dalam tidur agar malam kita menjadi waktu yang diberkahi, hati menjadi tenang, dan tubuh pun sehat. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: نَوْمُ الصَّالِحِ عِبَادَةٌ   Artinya: “Tidurnya orang saleh adalah ibadah.” (HR. Al-Baihaqi) Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang menjadikan setiap helaan nafas, bahkan dalam tidur, sebagai bagian dari ibadah kepada Allah SWT.(djl)
Tags : #tidursebagaiibadah #sunnahtidurrasulullah #radarseluma.disway.id #kisahnabimuhammadsaw #kajian islam #adabtidurislami
Kategori :

Terkait

Terpopuler

Terkini