Mukjizat Isra Mi’raj Rasulullah SAW: Perjalanan Agung Menuju Sidratul Muntaha

Senin 15-09-2025,15:00 WIB
Reporter : juliirawan
Editor : juliirawan

Reporter: Juli Irawan 

Radarseluma.disway.id - Isra Mi’raj adalah salah satu peristiwa paling menakjubkan dalam sejarah Islam yang dialami langsung oleh Rasulullah Muhammad SAW. Perjalanan suci ini terjadi pada tahun ke-10 kenabian, setelah wafatnya Abu Thalib dan Khadijah RA, yang dikenal sebagai ‘Aam al-Huzn atau “tahun kesedihan”. Di saat Rasulullah SAW berada dalam ujian berat, Allah SWT menghibur beliau dengan mukjizat agung yang memperlihatkan kebesaran-Nya serta meneguhkan kedudukan Nabi Muhammad SAW sebagai kekasih-Nya.

Isra Mi’raj bukan sekadar perjalanan biasa, melainkan perjalanan spiritual dan jasmani yang membentang dari Masjidil Haram di Makkah hingga ke Sidratul Muntaha, melewati langit demi langit. Dari peristiwa inilah lahir kewajiban shalat lima waktu yang menjadi tiang agama Islam.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Artinya: “Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Al-Isra: 1)

Ayat ini menegaskan bahwa perjalanan Isra adalah kehendak Allah SWT untuk memperlihatkan tanda-tanda kebesaran-Nya kepada Rasulullah SAW.

Sedangkan tentang Mi’raj, Allah SWT menyinggung dalam firman-Nya:

وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَىٰ * عِندَ سِدْرَةِ الْمُنتَهَىٰ * عِندَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَىٰ

Artinya: “Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, yaitu di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal.” (QS. An-Najm: 13-15)

Ayat ini menjelaskan bahwa Rasulullah SAW benar-benar menyaksikan keagungan di Sidratul Muntaha, tempat tertinggi yang hanya beliau capai dengan izin Allah SWT.

Perjalanan Isra: Dari Makkah ke Masjidil Aqsha Pada malam itu, malaikat Jibril AS mendatangi Rasulullah SAW membawa Buraq, hewan putih bercahaya yang langkahnya sejauh mata memandang. Rasulullah SAW menaikinya dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha di Palestina.

Di sana, Rasulullah SAW memimpin shalat berjamaah bersama para nabi terdahulu, mulai dari Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, hingga Nabi Isa AS. Hal ini menjadi simbol bahwa Rasulullah SAW adalah pemimpin para nabi (Sayyidul Anbiya wal Mursalin).

BACA JUGA:Kisah Rasulullah SAW dan Mukjizat Al-Qur’an sebagai Cahaya Kehidupan

Perjalanan Mi’raj: Menembus Langit hingga Sidratul Muntaha Setelah itu, Rasulullah SAW diangkat menembus lapisan langit:

• Langit pertama, bertemu Nabi Adam AS.

• Langit kedua, bertemu Nabi Isa AS dan Nabi Yahya AS.

• Langit ketiga, bertemu Nabi Yusuf AS.

• Langit keempat, bertemu Nabi Idris AS

• Langit kelima, bertemu Nabi Harun AS.

• Langit keenam, bertemu Nabi Musa AS.

• Langit ketujuh, bertemu Nabi Ibrahim AS.

Pada puncaknya, Rasulullah SAW sampai di Sidratul Muntaha. Di tempat inilah beliau menerima perintah shalat langsung dari Allah SWT.

Hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim menyebutkan:

فُرِضَتْ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِهِ الصَّلَوَاتُ خَمْسِينَ، ثُمَّ نُقِصَتْ حَتَّى جُعِلَتْ خَمْسًا، ثُمَّ نُودِيَ: يَا مُحَمَّدُ، إِنَّهُ لَا يُبَدَّلُ الْقَوْلُ لَدَيَّ، وَإِنَّ لَكَ بِهَذِهِ الْخَمْسِ خَمْسِينَ.

Artinya: “Pada malam Isra Mi’raj, shalat diwajibkan kepada Nabi SAW sebanyak lima puluh kali. Lalu dikurangi hingga menjadi lima kali, namun Allah berfirman: ‘Wahai Muhammad, keputusan ini tidak akan berubah. Sesungguhnya dengan lima (waktu shalat) ini, engkau mendapatkan pahala lima puluh.’” (HR. Bukhari dan Muslim)

BACA JUGA:Meneladani Akhlak Rasulullah SAW di Bulan Rabiul Awwal: Rahmat Bagi Seluruh Alam

Hikmah dan Makna Isra Mi’raj 1.Menguatkan Iman dan Keyakinan

Peristiwa Isra Mi’raj membuktikan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah SWT. Mukjizat ini hanya bisa diyakini oleh orang-orang yang beriman.

2.Shalat Sebagai Tiang Agama

Shalat adalah hadiah agung dari Allah SWT. Karena itulah, shalat harus ditempatkan sebagai prioritas utama dalam kehidupan seorang Muslim.

3.Kedudukan Rasulullah SAW

Isra Mi’raj menunjukkan kemuliaan Rasulullah SAW sebagai manusia pilihan yang diundang langsung menghadap Allah SWT.

4.Penghibur Hati Rasulullah SAW

Setelah kehilangan orang-orang tercinta dan mendapat penolakan dakwah di Thaif, Isra Mi’raj menjadi penguat hati Rasulullah SAW untuk terus melanjutkan perjuangan.

Mukjizat Isra Mi’raj bukan hanya perjalanan agung Rasulullah SAW, tetapi juga sumber pelajaran berharga bagi umat Islam. Dari peristiwa ini, lahir kewajiban shalat lima waktu yang menjadi penghubung antara hamba dan Tuhannya.

Isra Mi’raj mengajarkan bahwa keimanan harus teguh, ketaatan kepada Allah SWT adalah prioritas, dan Rasulullah SAW adalah suri teladan yang harus diikuti.

Perjalanan agung Isra Mi’raj menjadi bukti nyata kebesaran Allah SWT dan kemuliaan Rasulullah SAW. Umat Islam seharusnya menjadikan peristiwa ini sebagai momentum untuk memperkokoh iman, meningkatkan kualitas shalat, serta memperbaiki akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, makna Isra Mi’raj tidak hanya dikenang sebagai peristiwa sejarah, tetapi juga diamalkan sebagai pedoman hidup hingga akhir zaman. (djl)

Kategori :