Jejak Hijrah Rasulullah SAW: Perjalanan Agung Penuh Pengorbanan dan Keteladanan

Kamis 11-09-2025,12:22 WIB
Reporter : juliirawan
Editor : juliirawan

Kalimat ini menjadi simbol keyakinan bahwa pertolongan Allah pasti datang meskipun dalam kondisi terdesak sekalipun.

Sambutan di Madinah

Setelah melewati perjalanan penuh tantangan, Rasulullah SAW tiba di Madinah dan disambut hangat oleh kaum Anshar. Mereka menyambut Nabi dengan penuh cinta, bahkan menawarkan harta dan rumah mereka kepada kaum Muhajirin.

Persaudaraan antara Muhajirin dan Anshar menjadi bukti nyata bagaimana ukhuwah Islamiyah terbentuk dengan ikatan iman, bukan semata hubungan darah atau suku. Allah memuji mereka dalam Al-Qur’an:

وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِن قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِّمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌۚ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Artinya:
“Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman sebelum kedatangan mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Mereka tidak merasa iri terhadap apa yang diberikan kepada orang Muhajirin, dan mereka mengutamakan (orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri, meskipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Barang siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

BACA JUGA:Kisah Rasulullah SAW Membimbing Umar bin Khattab RA Masuk Islam

Makna dan Hikmah Hijrah

1.Pengorbanan demi agama – Rasulullah SAW dan para sahabat meninggalkan harta, rumah, bahkan keluarga demi menjaga iman.

2.Tawakal kepada Allah – Perjalanan berbahaya ini menunjukkan betapa Rasulullah SAW menggantungkan sepenuhnya harapan kepada Allah.

3.Pentingnya ukhuwah – Hijrah mempererat hubungan antara Muhajirin dan Anshar yang rela berkorban demi persaudaraan seiman.

4.Hijrah spiritual – Rasulullah SAW menegaskan:

وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ

Artinya: “Seorang Muhajir sejati adalah yang berhijrah meninggalkan segala larangan Allah.” (HR. Bukhari)

Ini menunjukkan bahwa makna hijrah tidak hanya berpindah tempat, tetapi juga meninggalkan dosa menuju ketaatan.

Perjalanan hijrah Rasulullah SAW adalah peristiwa monumental yang mengajarkan pengorbanan, persaudaraan, dan keyakinan teguh kepada Allah. Hijrah menjadi titik balik dakwah Islam, dari fase tertindas di Makkah menuju fase kejayaan di Madinah.

Sebagai umat Islam, kita dituntut untuk meneladani semangat hijrah Rasulullah SAW. Meski hari ini kita tidak lagi berhijrah secara fisik dari Makkah ke Madinah, namun hijrah maknawi tetap relevan: hijrah dari keburukan menuju kebaikan, dari kemaksiatan menuju ketaatan, dan dari kelalaian menuju kesadaran iman.

Hijrah adalah perjalanan panjang menuju ridha Allah SWT, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Semoga kita termasuk golongan yang mampu menjaga semangat hijrah dalam kehidupan sehari-hari. (djl)

Kategori :