Kisah Rasulullah SAW Membimbing Umar bin Khattab RA Masuk Islam

Kisah Rasulullah SAW Membimbing Umar bin Khattab RA Masuk Islam

Radarseluma.disway.id - Kisah Rasulullah SAW Membimbing Umar bin Khattab RA Masuk Islam--

Reporter: Juli Irawan Radarseluma.disway.id - Dalam sejarah Islam, masuk Islamnya Umar bin Khattab RA menjadi salah satu titik balik penting dalam perjuangan dakwah Rasulullah SAW. Umar yang sebelumnya dikenal keras, tegas, bahkan menjadi penentang Islam yang gigih, akhirnya mendapat hidayah Allah SWT. Peristiwa ini bukan sekadar pergantian keyakinan, melainkan momentum besar yang menguatkan kaum Muslimin pada masa awal dakwah di Makkah. Rasulullah SAW dengan kebijaksanaan dan bimbingannya, serta doa-doa beliau, menjadi bagian penting dalam perjalanan iman Umar RA.

Umar bin Khattab: Dari Penentang Menjadi Pendukung

Sebelum memeluk Islam, Umar bin Khattab RA adalah sosok yang sangat ditakuti di kalangan Quraisy. Tubuhnya kuat, suaranya lantang, dan keberaniannya tidak tertandingi. Bahkan, beliau pernah keluar dari rumah dengan niat membunuh Rasulullah SAW karena marah melihat perpecahan yang ditimbulkan Islam di kalangan Quraisy.

Namun, Allah SWT telah menetapkan jalan hidayah bagi Umar. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ بِأَحَبِّ هَذَيْنِ الرَّجُلَيْنِ إِلَيْكَ بِأَبِي جَهْلٍ أَوْ بِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ

Artinya: "Ya Allah, muliakanlah Islam dengan salah satu dari dua orang yang lebih Engkau cintai: Abu Jahl atau Umar bin Khattab." (HR. Tirmidzi, hasan)

Doa Nabi SAW inilah yang menjadi pengantar turunnya hidayah bagi Umar RA.

BACA JUGA:Kisah Indah Rasulullah SAW dan Kesetiaan Abu Bakar RA: Teladan Persahabatan Sejati dalam Islam

Momen Tersentuhnya Hati Umar

Dalam perjalanan menuju Rasulullah SAW untuk melaksanakan niat jahatnya, Umar sempat dicegat oleh seseorang yang mengatakan:
“Wahai Umar, sebelum engkau menghadapi Muhammad, lebih baik engkau urusi keluargamu dahulu. Sesungguhnya saudari perempuanmu, Fatimah binti Khattab, dan suaminya, Sa’id bin Zaid, telah masuk Islam.”

Mendengar hal ini, Umar murka dan segera menuju rumah adiknya. Saat itu, Fatimah dan suaminya sedang membaca Surah Thaha. Umar marah, menampar adiknya hingga berdarah. Namun, seketika hatinya luluh melihat darah saudarinya dan keteguhan imannya.

Fatimah berkata:
"Wahai Umar, engkau boleh marah sesuka hatimu, tetapi ketahuilah kami telah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Lakukanlah apa yang engkau mau!"

Melihat keteguhan itu, Umar meminta untuk membaca lembaran Al-Qur’an yang mereka pegang. Ketika membaca Surah Thaha ayat 1–8, hatinya luluh:

طه (١) مَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقَى (٢) إِلَّا تَذْكِرَةً لِمَنْ يَخْشَى (٣) تَنْزِيلًا مِمَّنْ خَلَقَ الْأَرْضَ وَالسَّمَاوَاتِ الْعُلَا (٤)

Artinya: "Thaha. Kami tidak menurunkan Al-Qur’an ini kepadamu (Muhammad) agar engkau celaka, melainkan sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah), diturunkan dari (Allah) yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi."

Umar pun menangis dan hatinya dipenuhi cahaya iman.

Pertemuan dengan Rasulullah SAW

Sumber:

Berita Terkait