BACA JUGA:Kades di Seluma yang Dilaporkan Selingkuh, Proses Penyelidikan Inspektorat
BACA JUGA:Hijrah Menuju Hidup Sederhana yang Penuh Keberkahan: Jalan Menapaki Kehidupan Islami Sejati
"Jadi, kita tidak terlalu muluk-muluk sebetulnya. Kalau kita bisa mengulangi kesuksesan tahun 2024 saja, itu sudah luar biasa. Karena terus terang, market-nya agak sedikit berat, dolar AS juga sudah mulai semakin tinggi," kata Nangoi di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kendati begitu, Nangoi merasa GIIAS 2025 akan lebih meriah karena ada banyak brand baru dan peluncuran model baru yang diharapkan dapat meningkatkan angka penjualan. Mengingat salah satu penyebab melemahnya pasar otomotif Indonesia adalah karena banyak yang menunda pembelian.
"Nah, yang menguntungkan adalah bahwa masih banyak sekali model-model baru datang dengan harga yang lebih terjangkau. Mudah-mudahan [penurunan] ini bisa ditutup oleh produk tersebut," ujarnya.
Ketua III Gaikindo sekaligus Ketua Penyelenggara GIIAS, Rizwan Alamsjah, mengatakan ada sejumlah brand baru yang hadir dan merek yang kembali ke Indonesia. Ini membuktikan bahwa pasar otomotif Indonesia sangat besar dan menjanjikan.
"Pada GIIAS 2025 ini, kami bangga dalam menghadirkan 11 merek yang baru pertama kali bergabung, serta menyambut kembali beberapa merek yang sempat vakum dan kini kembali berpartisipasi," ucap Rizwan.
BACA JUGA:Menjadikan Hijrah Sebagai Gaya Hidup Islami: Transformasi Diri Menuju Keberkahan Hidup
BACA JUGA:Banyak ASN Seluma Enggan Pegang Jabatan, Terkait TPP Belum Dibayar dan Rencana Potong 50%
Sebagai informasi, GIIAS 2025 diikuti 60 merek kendaraan bermotor yang terdiri dari 39 merek kendaraan penumpang, 16 brand sepeda motor, 4 merek kendaraan niaga, dan 4 perusahaan karoseri. Selain itu, ada 120 merek industri pendukung yang siap memenuhi kebutuhan pengunjung.