* Doa yang tergesa-gesa, seperti berkata: “Saya sudah berdoa tapi belum dikabulkan.”
Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim yang berbunyi:
يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ، يَقُولُ: دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِي
Artinya: "Doa salah seorang di antara kalian akan dikabulkan selama dia tidak tergesa-gesa, yaitu dengan mengatakan: 'Saya sudah berdoa, tapi belum juga dikabulkan.'" (HR. Bukhari no. 6340 dan Muslim no. 2735)
4. Memperbanyak Amal Shalih dan Istighfar
Doa yang dibarengi dengan amal shalih lebih berpeluang untuk dikabulkan. Demikian pula istighfar, karena dosa adalah penghalang utama doa.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Nuh ayat 10-12 yang mana berbunyi:
فَقُلْتُ ٱسْتَغْفِرُوا۟ رَبَّكُمْ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارًۭا. يُرْسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًۭا. وَيُمْدِدْكُم بِأَمْوَٰلٍۢ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّـٰتٍۢ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَـٰرًۭا
Artinya: "Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan lebat atasmu, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun serta sungai-sungai di dalamnya.'" (QS. Nuh: 10-12)
Ayat ini menegaskan bahwa istighfar membuka jalan dikabulkannya permohonan manusia.
5. Berdoa dengan Lafaz yang Baik dan Penuh Harap
Gunakan doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Rasulullah SAW atau yang bersumber dari Al-Qur'an. Di antaranya terdapat dalam penjelasan Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 201 yang berbunyi:
رَبَّنَا آتِنَا فِي ٱلدُّنْيَا حَسَنَةًۭ وَفِى ٱلْـَٔاخِرَةِ حَسَنَةًۭ وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
Artinya: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa neraka."
(QS. Al-Baqarah: 201)
Doa ini mencakup seluruh kebaikan dunia dan akhirat. Makin baik lafaz doa, makin menunjukkan kedalaman pemahaman dan harapan kepada Allah.
BACA JUGA:Berdoa untuk Kebaikan Dunia dan Akhirat di Bulan Dzulqa’dah
Dari penjelasan di atas maka dapatlah kita disimpulkan bahwa meningkatkan kualitas doa bukan hanya perkara lisan, tetapi melibatkan seluruh aspek diri: niat, sikap, adab, dan amal. Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui kebutuhan hamba-Nya. Jika doa belum dikabulkan, bisa jadi Allah menundanya untuk waktu terbaik, menggantinya dengan yang lebih baik, atau menjadikannya sebagai penghapus dosa.
Sebagai hamba yang lemah dan penuh kebutuhan, hendaknya kita tidak pernah jenuh berdoa. Tingkatkan kualitas doa dengan memperbaiki niat, menghindari penghalang, dan mengiringi doa dengan amal shalih. Allah tidak akan mengecewakan doa yang tulus dan penuh harap. Maka, berdoalah dengan sepenuh jiwa, karena hanya kepada-Nya tempat kembali segala urusan. (djl)