"Semua korban telah mendapatkan suntikan Vaksin Anti Rabies (VAR). Alhamdulillah, sampai saat ini belum ditemukan adanya kasus rabies positif di Seluma," jelasnya.
Menanggapi peningkatan jumlah kasus, Dinkes Seluma juga memastikan bahwa ketersediaan vaksin VAR masih dalam kondisi aman. Saat ini, Dinkes menyimpan 237 vial vaksin yang diperkirakan mencukupi kebutuhan selama tiga hingga empat bulan ke depan.
"Untuk stok vaksin VAR kami saat ini cukup aman. Jika mulai menipis, kami akan segera mengajukan permintaan tambahan ke Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu," tambahnya.
Rabies merupakan penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf pusat. Penularannya terjadi melalui gigitan atau air liur hewan terinfeksi. Virus ini umumnya dibawa oleh hewan liar seperti kelelawar, rakun, sigung dan rubah. Namun, hewan peliharaan seperti anjing dan kucing juga berpotensi menjadi pembawa virus apabila tidak divaksin secara berkala.
Gejala rabies pada hewan meliputi perubahan perilaku yang drastis seperti menjadi agresif, tidak mengenali pemilik, takut terhadap cahaya. Serta mengalami kelumpuhan pada tenggorokan dan kaki belakang. Pada tahap akhir, rabies hampir selalu berujung pada kematian jika tidak ditangani secara cepat.
Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma mengimbau masyarakat agar selalu waspada. Agar segera melapor ke fasilitas kesehatan jika mengalami gigitan hewan dan memastikan hewan peliharaan mendapatkan vaksinasi rabies secara berkala.
BACA JUGA:Jam Tiket Murah di Traveloka: Tips dan Waktu Terbaik Dapatkan Harga Hemat!
"Kewaspadaan masyarakat sangat penting dalam mencegah penyebaran rabies. Deteksi dini dan penanganan cepat adalah kunci utama,* pungkasnya.(ctr)