SENDAWAR, Radarseluma.Disway.id - PT MSS resmi memulai uji coba operasional pabrik minyak kelapa sawit (CPO) dengan kapasitas produksi mencapai 200 ton per hari. Uji coba ini menjadi langkah awal menuju operasional penuh yang ditargetkan dalam waktu dekat. Disampaikan Manajer PT. Mutiara Sawit Seluma (MSS) Syaripudin melalui Humas Gimi dikonfirmasi kemarin (20/4), ini hanya uji coba saja. Setelah Pabrik diresmikam beberapa bulan kedepan Pabrik CPO ini akan menampung 500 ton per 24 jam. ''Untuk saat hanya kami terima 200 ton saja sebagai uji coba karena saat masih dalam upaya perkerjaan di sekitar lokasi Pabrik masih dalam perbaikan jalan dan lainnya.
Pabrik ini, Pabrik CPO ter sebesar di Kabupaten Seluma dimana kapasitas produksi mencapai 500 ton per-hari nanti setelah selasai karena saat masih dalam perkerjaan juga. Pabrik ini dibangun sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah hasil perkebunan kelapa sawit dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,''jelasnya.
Dalam uji coba tersebut, seluruh sistem produksi, mulai dari pengolahan tandan buah segar (TBS) hingga proses ekstraksi CPO, diuji untuk memastikan efisiensi dan kualitas produksi.
"Uji coba ini merupakan tahapan penting sebelum pabrik dioperasikan secara komersial. Kami ingin memastikan bahwa semua berjalan sesuai standar dan mampu memenuhi target untuk uji coba produksi harian sebesar 200 ton," terang Pimpinan PT MSS. Dengan beroperasinya pabrik ini nantinya, PT MSS berharap dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar dan memberikan kontribusi positif terhadap industri kelapa sawit nasional..Selain meningkatkan kapasitas produksi, kehadiran pabrik ini juga diharapkan dapat mempercepat proses penyerapan tandan buah segar (TBS) dari para petani lokal. PT MSS telah menjalin kerja sama dengan sejumlah koperasi dan kelompok tani untuk memastikan pasokan bahan baku tetap stabil dan berkelanjutan.
BACA JUGA:Rifa'i-Yevri Unggul Sementara, Perolehan Suara PSU Pilkada BS
BACA JUGA: Harga Ayam Potong di Seluma Turun Drastis, Rp 22.000 per Kilogram, Daya Beli Masyarakat Masih Lemah
"Ini bukan hanya tentang produksi semata, tapi juga bagaimana kami bisa membangun ekosistem industri kelapa sawit yang sehat dan saling menguntungkan, terutama bagi petani-petani di sekitar area operasional kami," tambahnya. Dalam proses uji coba, PT MSS juga menggandeng tim teknis dan konsultan independen guna memastikan bahwa seluruh tahapan produksi berjalan sesuai dengan standar industri dan regulasi lingkungan yang berlaku. Teknologi yang digunakan pada pabrik ini juga mengadopsi sistem ramah lingkungan, termasuk pengelolaan limbah.(apr)