Mengisi Syawal dengan Amal Kebaikan

Senin 14-04-2025,11:00 WIB
Reporter : juliirawan
Editor : juliirawan

Syawal harus menjadi awal kebiasaan baik, salah satunya menjaga lisan dan adab dalam berinteraksi. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim yang mana berbunyi: 

«مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ»

Artinya: “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kebaikan akhlak bukan hanya dalam ibadah, tapi juga dalam bersikap, berbicara, dan bergaul dengan sesama manusia. Ini adalah wujud nyata dari keberhasilan Ramadhan yang dibawa ke bulan Syawal.

BACA JUGA:Ibadah di Bulan Syawal: Meraih Keberkahan Setelah Ramadhan

Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa Mengisi bulan Syawal dengan amal kebaikan bukan sekadar anjuran, tapi bagian dari kelanjutan spiritual Ramadhan. Syawal adalah momen pembuktian: apakah amalan Ramadhan sekadar rutinitas sementara atau telah benar-benar melekat dalam jiwa. Amal kebaikan di bulan ini menjadi barometer keteguhan iman kita setelah ditempa sebulan penuh oleh puasa dan ibadah.

Dengan menjaga konsistensi puasa sunnah, shalat berjamaah, qiyamul lail, silaturahmi, sedekah, serta akhlak mulia, kita berharap menjadi hamba-hamba yang istiqamah. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Fussilat ayat 30 yang berbunyi: 

﴿إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ﴾

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang berkata, ‘Tuhan kami adalah Allah’ kemudian mereka istiqamah, maka malaikat akan turun kepada mereka...”  (QS. Fussilat: 30)

Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang istiqamah dalam kebaikan, menjadikan Syawal sebagai batu loncatan menuju kehidupan yang lebih taat dan bermanfaat bagi sesama. Aamiin. (djl)

 

Kategori :