Abu Nawas dan Pertanyaan Sulit dari Raja Al-Rasyid

Senin 17-03-2025,15:00 WIB
Reporter : juliirawan
Editor : juliirawan

Abu Nawas, dengan rendah hati, meminta agar pajak untuk rakyat kecil dikurangi agar kehidupan mereka lebih sejahtera. Raja, yang terkesan dengan kebijaksanaan Abu Nawas, mengabulkan permintaannya.

Setelah permintaannya dikabulkan oleh Raja Harun Al-Rasyid, rakyat pun merasa sangat bersyukur atas kecerdikan dan kebaikan hati Abu Nawas. Pajak yang lebih ringan memberi mereka kesempatan untuk hidup lebih baik, berdagang dengan lebih leluasa, dan menjalani kehidupan yang lebih sejahtera.

Namun, para penasihat kerajaan tidak semua senang dengan keputusan raja. Beberapa dari mereka merasa bahwa Abu Nawas terlalu sering menantang kebijakan Kerajaan, bahkan membuat Raja terkesan lebih mudah mengabulkan permintaannya dibanding usulan mereka.

Suatu hari, seorang penasihat yang iri mengusulkan kepada Raja, "Baginda, Abu Nawas memang cerdik, tetapi apakah kecerdasannya benar-benar tanpa batas? Bagaimana jika kali ini Baginda memberinya pertanyaan yang benar-benar tidak mungkin dijawab?"

Raja yang selalu menyukai tantangan itu tersenyum. "Baiklah, aku akan mengujinya sekali lagi. Jika kali ini ia tidak bisa menjawab, aku akan melihat apakah dia masih pantas menerima kehormatannya."

Maka, Abu Nawas kembali dipanggil ke istana.

Raja berkata, "Abu Nawas, aku punya satu pertanyaan terakhir untukmu. Jika kau bisa menjawabnya, aku akan memberimu kehormatan yang lebih besar. Tetapi jika tidak, kau harus menerima hukumannya."

Abu Nawas, yang sudah terbiasa dengan ujian seperti ini, tersenyum penuh keyakinan. "Baiklah, Baginda. Silakan bertanya."

Raja lalu berkata, "Abu Nawas, sebutkan jumlah pasti Bintang di Langit."

Seisi istana terdiam. Para penasihat tersenyum penuh kemenangan karena mengira kali ini Abu Nawas pasti tak akan mampu menjawab.

Namun, tanpa ragu, Abu Nawas berkata, "Baginda, aku bisa menjawab pertanyaan ini, tetapi aku perlu kertas dan pena."

Raja memberi perintah agar diberikan kertas dan pena. Abu Nawas lalu mulai menggambar titik-titik kecil dengan sangat cepat, memenuhi lembaran kertas yang diberikan kepadanya. Setelah beberapa menit, ia menyerahkan kertas itu kepada Raja.

"Baginda, ini adalah jumlah Bintang di Langit," katanya dengan tenang.

Raja melihat kertas itu, lalu berkata, "Bagaimana aku bisa yakin bahwa jumlah titik ini sama dengan jumlah Bintang di Langit?"

Abu Nawas tersenyum. "Mudah saja, Baginda. Kirimkan lah seseorang untuk menghitung Bintang di Langit dan buktikan bahwa jumlahnya berbeda dari yang aku tuliskan di kertas ini. Jika ada perbedaan, aku akan mengakui kekalahanku."

Raja terbahak mendengar jawaban itu. "Abu Nawas, kau memang luar biasa! Aku tidak bisa membuktikan bahwa jawabanmu salah, jadi aku harus mengakui mu sebagai pemenang."

Kategori :