Kantor berita AFP mengutip seorang pejabat senior Hamas yang mengatakan bahwa dengan memilih Sinwar, kelompok tersebut mengirimkan "pesan yang kuat kepada pendudukan (Israel) bahwa Hamas melanjutkan jalan perlawanannya."
BACA JUGA:Toyota Fortuner 2024 Membawa Gebrakan Baru Dalam Dunia SUV Telah Lama Memegang Predikat
Sinwar, yang menghabiskan separuh masa dewasanya di penjara Israel, adalah pemimpin Hamas paling berkuasa yang masih hidup setelah pembunuhan Haniyeh. Pembunuhan Haniyeh telah membuat wilayah tersebut berada di ambang konflik regional yang lebih luas setelah Iran bersumpah akan melakukan pembalasan yang keras terhadap Israel.
Lahir di sebuah kamp pengungsi di kota Khan Younis di Gaza selatan, Sinwar, 61 tahun, terpilih sebagai pemimpin Hamas di Gaza pada tahun 2017. Disebut-sebut sebagai musuh bebuyutan Israel, ia sebelumnya adalah kepala aparat keamanan al-Majd yang melacak, membunuh, dan menghukum warga Palestina yang dituduh bekerja sama dengan dinas rahasia Israel sebelum ia dipenjara.