Harga Biji Kopi Meroket Naik, TBS Mulai Stabil Tapi Harga Turun! Berikut Harga Terbaru Mei 2024

Minggu 19-05-2024,12:53 WIB
Reporter : Eldo Fernando
Editor : Eldo Fernando

 

SELUMA - Harga Biji Kopi semakin hari semakin alami kenaikan, saat ini terkabar sudah diangka Rp 60 - Rp 64 ribu per kilogram. Pastinya dengan kenaikan ini petani kopi di Kabupaten Seluma merasa untung apalagi kini sudah mulai memasuki panen raya kopi. Hal ini disampaikan Deko (36) Petani kopi asal Kabupaten Seluma yang berkebun di Desa Padang Capo Kecamatan Lubuk Sandi, disampaikannya untuk harga masih bervariasi dimulai dari Rp 58 ribu per kilogram untuk biji kopi kualitas rendah Rp 60 ribu - Rp 64 ribu untuk biji kopi kualitas bagus.

 

 

" Alhamdulillah harga terus alami peningkatan sejak memasuki awal tahun 2024, sampai bulan Mei ini harga kopi tembus Rp 64 ribu per kilogram. Sebelumnya harga kopi bertahan diharga Rp 18 ribu perkilogram, kini dengan harga yang semakin naik semoga saja mendapatkan hasil melimpah, kalau sekarang sudah menjual kisaran 400 kg dikali Rp 60 ribu sudah dapatlah hasil sekitar Rp 24 juta. Kini masih ada kopi di batang belum dipanen masih mentah" jelasnya.

BACA JUGA:Kopi Vietnam Sedang Naik Daun, Legenda Trung Nguyen

BACA JUGA:Update Terbaru Harga Getah Karet dan Biji Kopi Di Seluma

Sementara itu, petani Sawit saat ini sudah mulai normal kembali untuk hasil dan harga cukup stabil walaupun harga Tandan Buah Sawit (TBS) mengalami penurunan.

Saat ini harga TBS di kalangan petani mayoritas di Kabupaten Seluma di harga Rp 1.900 per kilogram, harga tersebut mengalami penurunan dibanding sebelumnya Rp 2.400 per kg.

Sedangkan untuk harga di pabrik saat ini, Minggu (19/5) diangka Rp 2.260 per kg. Berbanding terbalik dengan PT SSL di Sukaraja dikatakan Humas PT SSL, saat ini harga Rp 2.730 per kg.

 

" Kalau saat ini Rp 1.900 per kg diambil toke dari petani, harga tersebut sudah alami penurunan, sebelumnya di angka Rp 2.400 per kg. Kalau untuk TBS sudah mulai normal hasil sawit tidak mengalami trek parah seperti sebelumnya, kini petani kurang mengeluh dengan harga ataupun hasil TBS" jelasnya. (ndo)

Kategori :